Daerah

Gubernur Aceh Kirim Surat ke Menhub Minta Tambahan Frekuensi Penerbangan

12 Desember 2025 | 23:55 WIB
Gubernur Aceh Kirim Surat ke Menhub Minta Tambahan Frekuensi Penerbangan
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal [Foto: tangkap layar YouTube]

Gubernur Aceh mengirim surat resmi kepada Menteri Perhubungan untuk meminta penambahan frekuensi penerbangan rute: Jakarta – Banda Aceh, Kuala Namu – Banda Aceh, Kuala Namu – Blang Bintang (Bener Meriah/Rembele).

rb-1

Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, konferensi pers di Pusat Informasi dan Media Center Penanggulangan Bencana Kemkomdigi, Banda Aceh, Jumat (12/12/2025).

Tambahan rute, ujarnya, sangat krusial untuk evakuasi mandiri, mobilisasi relawan, dan pengiriman kebutuhan mendesak ke kawasan yang hanya bisa diakses lewat udara.

Baca Juga: Aceh Tamiang Jadi Fokus Perhatian Lantaran Terdampak Cukup Parah

rb-3

Selain itu, Pemerintah Aceh juga meminta Kemenhub melakukan pengawasan tarif penerbangan selama masa tanggap darurat. “Alhamdulillah sudah direspons oleh Kementerian Perhubungan melalui surat yang diterbitkan beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Maskapai Susi Air disebut sudah merespons cepat dengan membuka rute Kuala Namu – Bener Meriah setiap hari mulai 15 September 2025.

Di bagian lain ia juga mengungkap tentang pemanfaatan armada laut menjadi salah satu langkah strategis untuk menjangkau wilayah yang jalur daratnya masih terputus di Aceh. Distribusi lewat laut membutuhkan konsolidasi logistik dalam volume besar.

Baca Juga: Penanganan Bencana Aceh Dinilai Lambat, Husni: Kalau Bisa Kirim Ribuan Tentara supaya Cepat!

“Kalau menggunakan armada laut tidak mungkin kita hanya mengangkut satu atau dua ton. Kita perlu waktu untuk konsolidasi barang. Tapi kalau konsolidasi cepat, armada bisa langsung kita gerakkan, baik dari Banda Aceh maupun Lhokseumawe,” paparnya,

Dishub Aceh, bekerja sama dengan Bank Aceh Syariah, kini memfasilitasi pengangkutan bantuan dari berbagai posko donasi di Banda Aceh dan wilayah lain. “Banyak posko mandiri di Banda Aceh. Kami fasilitasi semuanya untuk dikirim ke seluruh kabupaten terdampak. Pada prinsipnya kami siap mengangkut dan memfasilitasi donasi,” ujar Faisal.

Untuk mempercepat mobilitas bantuan dan masyarakat, Dishub Aceh mengerahkan 18 personel di kawasan jembatan penyeberangan darurat yang terbentuk akibat putusnya akses jalan.

Dishub bersama BPBA dan BNPB juga mendistribusikan 180 life jacket bagi kapal-kapal masyarakat yang melayani rute darurat di kawasan Jembatan Kutablang dan wilayah sekitarnya.

Selain menjaga keselamatan, Dishub Aceh turut mengelola arus lalu lintas pada area penyebrangan yang disebut 'sangat padat'. “Kami juga mengimbau pengelola kapal untuk tidak menetapkan tarif di luar kewajaran,” tegas Faisal.

Kepala Dishub Aceh menegaskan bahwa sektor transportasi darat, laut, dan udara menjadi elemen vital dalam pemulihan bencana di Aceh. Setiap moda digerakkan secara simultan untuk memastikan bantuan tiba tepat waktu. “Kami terus bekerja agar distribusi bantuan tidak terhambat, baik lewat laut, darat, maupun udara,” tutupnya.

Tag Bencana Aceh