Insiden Maut di Jepang: 50 Lebih Kendaraan Bertabrakan, 26 Orang Luka

Tabrakan beruntun terjadi di Prefektur Gunma, Jepang, dan menewaskan dua orang. Insiden maut ini melibatkan lebih dari 50 kendaraan.

Berdasarkan keterangan polisi setempat, tabrakan beruntun itu juga melukai 26 orang lainnya, dengan lima korban dilaporkan dalam kondisi serius.

Kecelakaan terjadi di lajur keluar Tol Kan-etsu, wilayah Minakami, pada Jumat (26/12) sekitar pukul 19.30 waktu setempat.

Baca Juga: Gempa M6,7 Mengguncang, Jepang Kembali Keluarkan Peringatan Tsunami

Penyebab Tabrakan Beruntun

Polisi menduga kecelakaan disebabkan oleh permukaan jalan yang licin akibat es saat salju turun.

Kondisi tersebut membuat sejumlah kendaraan kehilangan kendali dan tergelincir.

Baca Juga: Tabrakan Bus The Sultan Agung vs Truk di Tol Batang, 1 Orang Tewas

Akibat insiden tersebut, sedikitnya 10 kendaraan terbakar, dan api baru berhasil dipadamkan setelah lebih dari tujuh jam.

Kronologi Tabrakan Beruntun

Tabrakan bermula ketika sebuah truk menabrak truk lain yang sebelumnya berhenti di jalan setelah mengalami kecelakaan tunggal.

Benturan tersebut memicu tabrakan beruntun yang melibatkan puluhan kendaraan sepanjang sekitar 300 meter.

Sebagian kendaraan mengalami kerusakan parah, bahkan hangus terbakar hingga sulit dikenali.

Dua Korban Tewas, Puluhan Luka-Luka

Dalam insiden ini, seorang perempuan berusia 77 tahun asal Tokyo yang duduk di kursi belakang mobil dilaporkan meninggal dunia.

Sementara itu, satu jasad lainnya ditemukan di kursi pengemudi sebuah truk besar.

Sebanyak 26 orang mengalami luka-luka, lima di antaranya dalam kondisi serius dan tengah mendapat perawatan intensif.

Jalan Tol Ditutup

Akibat kecelakaan tersebut, sebagian ruas Tol Kan-etsu terpaksa ditutup karena dipenuhi kendaraan rusak dan terbakar, sehingga menutup lajur keluar.

Pihak berwenang mengimbau para pengemudi untuk mengurangi kecepatan hingga 50 kilometer per jam saat melintas di jalur bersalju.

Seorang pengemudi berusia 60-an mengaku truknya menabrak pembatas jalan saat berusaha menghindari mobil di depannya.

"Es membuat saya sulit mengendalikan setir. Saya takut kehilangan nyawa," ujarnya, seraya mengatakan sempat mendengar suara ledakan beberapa kali dari arah belakang.