Inspiratif, Aksi Ali Hartono Pemilik Pawon Pangururan Beri Makan ODGJ dan Lansia di Jalanan Setiap Hari

FT News – Aktivitas yang dilakukan oleh Ali Hartono, Pemuda kelahiran Pematangsiantar ini patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi anak muda generasi penerus bangsa.

Aksi dan pemikirannya berdampak, membantu orang-orang yang terpinggirkan dan sangat mulia. Setiap hari, dirinya memberi makan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dan lansia di jalanan.

“Itu sudah kulakukan selama empat tahun. Aku lakukan sendiri, aku antar sendiri naik kereta (sepeda motor),” kata Ali Hartono, sat ditemui Ftnews.co.id, Kamis (27/2024).

Ali Hartono, Pemilik Pawon Pangururan Pematangsiantar yang setiap hari beri makan ODGJ dan lansia terlantar.(Ftnews.co.id/Budi Warsito)

Yang lebih uniknya lagi, tidak hanya memberikan makanan setiap siang. Tetapi, Ali juga mempekerjakan ODGJ, serta janda dan lansia.

Ali memberikan penghidupan bagi mereka. Dimana janda dan lansia yang tadinya tidak berpenghasilan, kini bisa mempunyai pendapatan tetap.

“Aku berikan mereka pekerjaan, disini ada janda dan 4 lansia yang bekerja,” ungkap pemilik Pawon Pangururan itu.

“Jadi orang yang terpinggirkan dan tidak produktif lagi, ini wadah kerja mereka. Awal buka ini aku berfikir bagaimana ibu rumah tangga itu punya kekuatan ekonomi. Supaya anak-anaknya lebih baik,” imbuhnya.

Tak sampai disitu saja, ia juga berencana membuat dapur umum untuk memberikan makanan kepada ODGJ dan lansia terlantar.

Niat baik dan ketulusan Ali menolong sesama berdampak kepada usaha tempat makan pertamanya itu ramai di kunjungi.

Apalagi makanannya disajikan secara prasmanan. Menu yang disajikan adalah masakan dan jajanan cita rasa rumahan. Seperti dengan taglinenya. Setiap hari, makanan yang disajikan pun berubah.

Restoran Pawon Pangururan milik Ali Hartono dengan konsep Jawa. (Ftnews.co.id/Budi Warsito)

Menu makanan di Pawon Pangururan yang berada di Jl. Pangururan No.10, Timbang Galung, Kecamatan Siantar Bar, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, itu pun sering menyajikan masakan rumahan yang sulit dan sangat jarang ditemukan ditempat lain.

BACA JUGA:   Polisi Resmi Tahan Rizky Billar Akibat KDRT

Penyajian makanan dilakukan secara prasmanan. Tamu bebas ambil nasi dan sayur hanya seharga Rp 10 ribu. “Mau tambah berapa kali juga silahkan, monggo gitu. Banyak yang bilang gak ada untung. Cuma sampe sekarang sudah setahun lebih berjalan baik-baik saja,” ungkapnya.

Ia, mengungkapkan, konsep restoran yang diusungnya awalnya menyasar klas bawah menengah. Ternyata, prediksi itu salah. Tamu yang datang ke restorannya merupakan kelas menengah keatas.

Meski menjalankan konsep usaha dan bersosial, ternyata tak membuat Ali Hartono merugi. Ia malah meraup untuk karena tempat usahanya selalu ramai.

Artikel Terkait