Israel Makin Gencar Bantai Warga Gaza, Bantuan Indonesia 10 Ribu Ton Beras Kesulitan Masuk

Nasional

Selasa, 01 Juli 2025 | 20:08 WIB
Israel Makin Gencar Bantai Warga Gaza, Bantuan Indonesia 10 Ribu Ton Beras Kesulitan Masuk
Truk-truk yang membuat bantuan untuk warga Gaza/Foto: tangkap layar YouTube NBC News

Jelang pembahasan gencatan senjata di Gaza, Israel masih tetap beraksi membunuh warga gaza. Yang terbaru adalah merudal sebuah café di tepi Pantai Gaza. Puluhan orang tewas, di antaranya jurnalis, dan 55 orang luka-luka. Sejauh ini belum ada respon Israel atas kejadian ini.

rb-1

Di sisi lain, protes dan keprihatinan mendalam dari Lembaga-lembaga yang kesulitan membawa bantuan masuk ke wilayah Gaza. Termasuk Indonesia yang akan menyumbangkan 10 ribu ton beras namun masih kesulitan lantaran jalur masuk untuk bantuan kemanusiaan sangat terbatas.

Hal ini terungkap dari keterangan Menteri Luar Negeri Sugiono dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (30/6/2025).

Baca Juga: Trump Sebut Gencatan Senjata Gaza Pekan Depan tapi Israel Makin Rajin Membantai Rakyat Gaza

rb-3

"Akan dikirimkan segera namun masalahnya jalur masuk untuk bantuan kemanusiaan sangat terbatas. Beberapa kali sudah disampaikan harus dibuka jalan seluas-luasnya bagi bantuan karena ini isu kemanusiaan," kata Sugiono.

Pangan Dijadikan Senjata oleh Israel untuk Menekan

Rapat Kerja Menlu Sugiono dan Komisi I DPR RI/Foto: AntaraRapat Kerja Menlu Sugiono dan Komisi I DPR RI/Foto: Antara

Baca Juga: Hamas Setuju Proposal AS Gencatan Senjata 60 Hari dan Pembebasan Tawanan tapi AS Menyangkal

Sugiono menegaskan bahwa pangan tidak boleh dijadikan senjata untuk menekan. Indonesia, ucapnya, masih tetap konsisten dalam perjuangannya mendukung kemerdekaan negara Palestina karena itu merupakan amanat konstitusi yang tidak dapat ditinggalkan.

Sejak 2023, katanya, Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung kemerdekaan Palestina di antaranya menjadi co-chair bersama Italia untuk membahas isu keamanan bagi Palestina dan sebagai salah satu co-sponsor resolusi PBB soal kondisi Gaza dalam rangka menggalang dukungan dari berbagai negara untuk bisa mengakui kemerdekaan Palestina.

"Indonesia juga meningkatkan kontribusi tahunan kepada UNRWA, yang mencapai 600 persen yakni dari 200 ribu dolar AS (sekitar Rp3,2 miliar) menjadi 1,2 juta dolar AS (sekitar Rp19 miliar) pada 2024 dan terus menggalang dukungan terhadap UNRWA atau Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di berbagai forum PBB," katanya, dilansir InfoPublik.

Kerja Sama dengan UNRWA

Ilustrasi truk-truk bantuan untuk warga Gaza/Foto: tangkap layar YouTube NBC NewsIlustrasi truk-truk bantuan untuk warga Gaza/Foto: tangkap layar YouTube NBC News

Selain itu, Indonesia juga aktif mendorong pembiayaan inovatif melalui dorongan kerja sama UNRWA dengan lembaga-lembaga badan zakat di Indonesia di antaranya MoU antara Badan Amil Zakat Nasiona (Baznas) dan UNRWA terkait komitmen pendanaan pada 15 Januari 2025.

Sugiono berharap agar kerja sama Baznas dan salah satu badan PBB itu terus berkelanjutan.

Sebelumnya, sejak Maret 2025, Israel memberlakukan pengepungan di Gaza, sehingga memutus pasokan penting termasuk makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan untuk 2,3 juta warga Palestina.

Pengepungan itu telah menyebabkan kekurangan pangan yang parah, malnutrisi yang meluas, dan kondisi yang menyerupai kelaparan, dengan banyak anak meninggal karena kelaparan atau penyakit yang dapat diobati yang diperburuk oleh kurangnya bantuan medis.***

Tag Perang Israel-Hamas Jelang Gencatan Senjata Israel-Hamas Warga Gaza Kelaparan Israel Blokir Jalur Bantuan Gaza

Terkini