Istri Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta Minta Pelaku Dihukum Berat: Suami Saya Orang Baik...
Puspita Aulia, istri Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta berharap pelaku pembunuhan suaminya mendapatkan hukuman seberat-beratnya.
Hal ini lantaran Ilham, menurut Puspita, merupakan karyawan yang baik dalam lingkungan kerjanya.
"Diusut sampe tuntas ya, cepet nangkep pelaku dan ketahuan motif dan otaknya. Sampe sekarang masih bertanya tanya kenapa suami saya diperlakukan tidak baik padahal menurut teman-temannya dia orang yang baik," tutur Puspita Aulia dalam video yang beredar. "Seperti kita tau, temen-temennya kasih penilaian suami saya itu orangnya baik, sangat baik. Harapan saya pelaku ketemu dihukum setimpal, seberat-beratnya. Suami saya org baik diperlakukan tidak baik sampai kehilangan nyawa," lanjutnya.
Baca Juga: Biodata dan Agama Dwi Hartono, Kini Terlibat Pembobolan Rekening Dormant BNI Rp 204 Miliar
Perlahan, kisah kehidupan Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu (Pincapem) BRI Cempaka Putih, mulai terungkap. Sosok yang akrab disapa Pak Ilham ini ternyata seorang yatim piatu.
Fakta tersebut diketahui dari unggahan Instagram pribadinya beberapa minggu sebelum ia ditemukan meninggal di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Dalam unggahan itu, Ilham tampak berdiri di samping makam sang ibu, dengan dua tangkai bunga segar terletak di depan nisan.
“Dan Dialah penguasa mutlak atas semua hamba-Nya… Covid-19. Mother,” tulisnya penuh makna.
Baca Juga: Gaji Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Diculik dan Dibunuh
Pada postingan berbeda, Ilham kembali mengabadikan momen saat berada di makam ayahnya. Ia berpose dengan kedua telapak tangan terlipat, menunjukkan rasa hormat dan duka. Ayahandanya juga meninggal akibat Covid-19. “Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu… (QS. Al-Waqi’ah: 60). Covid-19. Father,” tulisnya lagi.
Kasus Penculikan dan Pembunuhan Menghebohkan Publik
Muhammad Ilham Pradipta Kacab BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat. [Instagram]Kabar penculikan yang berujung pada kematian Muhammad Ilham Pradipta sontak mengejutkan publik. Nama korban bahkan dikaitkan dengan dugaan kasus pinjaman fiktif senilai Rp13 miliar di kantor cabang BRI Cempaka Putih.
Isu tersebut ramai dibicarakan di media sosial setelah akun TikTok @tempaid mengunggah informasi pada Jumat (22/8/2025). Disebutkan, salah satu pelaku memiliki dendam pribadi kepada Ilham karena keduanya pernah bekerja di bank yang sama. Pelaku diduga melakukan praktik kredit fiktif, dan korban mengetahuinya. Rasa sakit hati inilah yang memicu aksi penculikan hingga pembunuhan.
Dugaan serupa juga diungkap akun @silampost, yang menyebutkan Ilham diculik karena berniat membongkar kasus kredit fiktif miliaran rupiah tersebut.
Polisi Tangkap 4 Pelaku, Otak Eksekusi Masih Diburu
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky, membenarkan sudah ada empat pelaku yang berhasil ditangkap. Namun, eksekutor utama yang diduga sebagai dalang pembunuhan masih dalam pengejaran.
“Resmob Polda Metro Jaya sudah melakukan penangkapan. Untuk motif masih kami dalami. Ada indikasi kuat, tapi belum sepenuhnya terang,” ujar Dicky, Kamis (21/8/2025).
Polisi menyebut ada tiga kemungkinan motif yang sedang diselidiki, yakni faktor ekonomi, dendam pribadi, serta masalah pekerjaan.
Kronologi Penangkapan Pelaku
Pelaku Penculikan Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta. [Instagram]Empat pelaku ditangkap di lokasi berbeda. Seorang pelaku berinisial RW berhasil diamankan saat mencoba kabur melalui bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara tiga lainnya, yakni AT, RS, dan RAH, ditangkap di sebuah rumah di kawasan Johar Baru III, Jakarta Pusat.
Menurut Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, keempat pelaku tersebut bukanlah eksekutor utama. Mereka hanya terlibat dalam proses penculikan korban.
Penemuan Jasad Korban
Kasus ini terbongkar setelah jasad Muhammad Ilham Pradipta ditemukan di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025).
Polisi menduga korban sudah diculik sehari sebelumnya, tepatnya saat berada di kawasan Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Sejak saat itu, jejaknya hilang hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa di semak-semak wilayah Bekasi.