Istri Pertama Pak Tarno Jadi Buruh Cuci, Dikirim Uang Rp 200 Ribu, Singgung Pelakor

Istri pertama Pak Tarno, Sariah prihatin dengan kondisi suaminya saat ini harus berjualan ikan cupang dan mainan di sekolah demi menyambung hidup.

Perihal itu membuat sebagian artis maupun sejumlah publik figur turut memberikan bantuan kepada Pak Tarno.

Bantuan-bantuan tersebut diantaranya Raffi Ahmad, Ria Ricis, Willie Salim, Atta Halilintar hingga Samuel Christ.

Baca Juga: Viral Video Restoran Raffi Ahmad Sepi Pengunjung, Publik: Ada yang Gak Beres

Meski mendapat bantuan, Sariah bertanya-tanya kemana bantuan itu pergi lantaran masih melihat Pak Tarno jualan ikan cupang.

"Ya, biarpun gimana-gimana saya enggak terima gitu ditelantarin sama pelakor, sama Slamet," kata Sariah dalam akun instagram @rumpi_gosip dikutip pada Jumat (27/12/2024).

Kolase Pak Tarno bersama istri muda, Dewi, dan selegram Ria Ricis. (Instagram @riaricis1795)

Ia juga bertanya-tanya ke mana perginya bantuan-bantuan dari rekan artis yang diterima Pak Tarno.

Baca Juga: Polda Metro Limpahkan Berkas Perkara Pemeras Artis Ria Ricis

"Duit mah dari orang, katanya dikasih Raffi, dari wartawan, dari manajer-manajer lah pada dikasih. Entah itu duit ke mana, harusnya buat ke rumah sakit (berobat)," lanjutnya.

Sariah juga menuntut keadilan pada Pak Tarno yang memutuskan menikah lagi. Terlebih melihat suaminya sedang sakit malah disuruh berjualan.

"Karena sekarang dibawa jualan, saya nggak terima, nggak inget, masih (ada) perempuan, harusnya adil loh, harus pulang," tutur dia.

Seperti diketahui, Sariah merupakan istri pertama Pak Tarno dan dari pernikahan ini, mereka dikaruniai empat orang anak.

Keduanya seringkali disorot karena Sariah tinggal terpisah dan hidup sederhana sebagai buruh cuci.

Dalam pengakuan Sariah baru-baru ini kecewa karena tidak lagi dinafkahi Pak Tarno. Adapun dirinya menyatakan terakhir kali menerima nafkah sebesar Rp 200 ribu ketika Idul Adha 2024.

Sariah tetap mengakui dirinya sebagai istri Pak Tarno tetapi enggan menyambangi suaminya di rumah karena tidak ingin bertemu Dewi dianggap sebagai perebut lelaki orang atau pelakor. (Selvianus Kopong Basar)