Jaksa KPK Eksekusi Empat Mantan Anak Buah Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi

Hukum

Jumat, 04 November 2022 | 00:00 WIB
Jaksa KPK Eksekusi Empat Mantan Anak Buah Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi

Forumterkininews.id, Jakarta - Jaksa eksekutor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeksekusi empat terpidana. Mereka terlibat dalam perkara suap terkait pengadaan barang, jasa, dan lelang jabatan di Pemkot Bekasi ke Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung, Jawa Barat.

rb-1

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan hal tersebut di Jakarta, Jumat (4/11).

"Jaksa Eksekutor Eva Yustisiana, pada Kamis (3/11) telah selesai melaksanakan eksekusi putusan Pengadilan Tipikor PN Bandung yang berkekuatan hukum tetap dengan terpidana Mulyadi alias Bayong dan kawan-kawan dengan cara dimasukkan ke Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung," ucapnya.

Baca Juga: Penggeledahan Rumah Irjen Ferdy Sambo Berjalan Lancar

rb-3

Empat terpidana yang dijebloskan tersebut, yakni mantan Lurah Jati Sari Mulyadi alias Bayong. Dia menjalani pidana penjara selama 4 tahun dan 6 bulan dikurangi masa penahanan dan pidana denda Rp 250 juta.

Kemudian mantan Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi M Bunyamin. Dia menjalani pidana penjara selama 4 tahun dan 6 bulan dikurangi masa penahanan dan pidana denda Rp250 juta.

Selanjutnya, mantan Camat Jatisampurna Wahyudin. Dia menjalani pidana penjara selama 4 tahun dikurangi dengan masa penahanan dan pidana denda Rp250 juta serta uang pengganti Rp 500 juta.

Baca Juga: Tangkap Kapal Ikan Asing di Selat Malaka, Polisi Amankan Nahkoda dan ABK

Berikutnya, mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Bekasi Jumhana Luthfi Amin. Dia menjalani pidana penjara selama 5 tahun dikurangi dengan masa penahanan dan pidana denda Rp250 juta serta uang pengganti Rp600 juta.

Empat terpidana tersebut bersama Wali Kota Bekasi nonaktif Rahmat Effendi merupakan pihak penerima dalam perkara tersebut. Rahmat Effendi telah divonis 10 tahun penjara ditambah denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan.

Adapun pihak pemberi, yakni Direktur PT ME Ali Amril, pihak swasta Lai Bui Min, Direktur PT KBR Suryadi, dan mantan Camat Rawalumbu Makhfud Saifudin.

Dalam konstruksi perkara, KPK menjelaskan Pemkot Bekasi pada 2021 menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2021 untuk belanja modal ganti rugi tanah dengan total anggaran Rp 286,5 miliar.

Ganti rugi itu adalah pembebasan lahan sekolah di Kecamatan Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, senilai Rp 21,8 miliar, lahan Polder 202 senilai Rp 25,8 miliar, dan lahan Polder Air Kranji senilai Rp 21,8 miliar.

Selanjutnya, ganti rugi lain berbentuk tindakan melanjutkan proyek pembangunan gedung teknis bersama senilai Rp 15 miliar.

Atas proyek-proyek tersebut, Rahmat Effendi diduga menetapkan lokasi pada tanah milik swasta dan melakukan intervensi dengan memilih langsung para pihak swasta yang lahannya akan digunakan untuk proyek itu. Rahmat Effendi diduga meminta mereka tidak memutus kontrak pekerjaan.

Sebagai bentuk komitmen, Rahmat Effendi kemudian diduga meminta sejumlah uang kepada pihak yang lahannya diganti rugi oleh Pemerintah Kota Bekasi dengan sebutan untuk sumbangan masjid.

Uang tersebut diserahkan melalui perantara orang-orang kepercayaannya, yaitu Jumhana Lutfi dan Wahyudin.

Tidak hanya itu, Rahmat Effendi diduga menerima sejumlah uang dari beberapa pegawai Pemerintah Kota Bekasi. Hal ini sebagai pemotongan terkait posisi jabatan yang diembannya.

Uang tersebut diduga dipergunakan untuk operasional Rahmat Effendi yang dikelola oleh Mulyadi.

Ada pula tindakan korupsi terkait pengurusan proyek dan tenaga kerja kontrak di lingkungan Pemkot Bekasi dan Rahmat Effendi. Dia diduga menerima Rp30 juta dari Ali Amril melalui M Bunyamin.

Dalam pengembangan kasus korupsi tersebut, KPK juga telah menetapkan Rahmat Effendi sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

KPK menduga tersangka Rahmat Effendi membelanjakan, menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaannya yang diduga diperoleh dari hasil tindak pidana korupsi.

Tag Hukum Jaksa KPK Rahmat Effendi Eksekusi Empat Terpidana Mantan Anak Buah Wali Kota Bekasi Nonaktif

Terkini