Jennifer Coppen Sindir Aisar Khaled Soal Konten Pemakaman Ojol, Netizen Pro-Kontra
Lifestyle

Selebgram Jennifer Coppen kembali jadi sorotan usai menuliskan komentar bernada sindiran terhadap Aisar Khaled di broadcast channel Instagram miliknya.
Jennifer mengkritik Aisar yang membuat konten saat melayat ke rumah duka Affan Kurniawan (21), driver ojek online yang tewas usai tertabrak mobil taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.
Baca Juga: Justin Hubner Ambil Alih Akun Bisnis Mendiang Suami Jennifer
Bahkan, dalam prosesi pemakaman, Aisar terlihat ikut mengangkat keranda jenazah yang kemudian diabadikan lewat kamera videografer.
Kritik Jennifer Picu Pro-Kontra
Jennier (Instagram)
“Kenapa sampe harus bawa videographer ngontenin ngangkat keranda sambil dikontenin why... di luar nurul,” tulis Jennifer dalam Instagramnya, dikutip Selasa (9/9/2025).
Baca Juga: Apa Itu Konten Eksklusif Instagram? Jennifer Coppen Raup Rp 93 Juta per Bulan
Unggahan itu muncul setelah Aisar membagikan video prosesi pemakaman Affan ke media sosial. Aksi tersebut langsung menuai pro-kontra. Sebagian menilai sebagai wujud kepedulian, sementara lainnya menganggap berlebihan karena membawa tim videografer di momen duka.
Netizen Terbelah
Komentar Jennifer justru memantik perdebatan baru. Ada yang menilai ia tidak seharusnya menyindir secara terbuka, bahkan sebagian warganet menuding komentarnya bermuatan pribadi.
Spekulasi makin ramai karena Jennifer dan Aisar pernah berkolaborasi di konten YouTube. Isu yang beredar menyebutkan Jennifer sempat dekat dengan Aisar, namun perasaannya tidak berbalas.
Meski begitu, tidak sedikit pula netizen yang membela Jennifer. Mereka menilai kritiknya relevan dengan tren di media sosial, di mana banyak momen sakral ikut dijadikan konten.
Belum Ada Klarifikasi
Hingga kini, Jennifer belum memberikan klarifikasi lebih lanjut soal maksud ucapannya. Sementara itu, Aisar Khaled juga belum menanggapi komentar pedas tersebut.
Di tengah perdebatan warganet, muncul dua kubu: yang melihat komentar Jennifer sekadar sindiran personal, dan yang menganggapnya sebagai kritik sosial terhadap etika konten digital.