Joan Laporta Ungkap Filosofi Barcelona, Sindir Real Madrid soal Rekrutmen Pemain
Olahraga

Presiden FC Barcelona, Joan Laporta, baru-baru ini mengungkapkan perbedaan mendasar antara klubnya dan sang rival abadi, Real Madrid.
Dalam pernyataannya, Laporta menekankan bahwa Blaugrana tetap setia pada filosofi pembinaan pemain dari akademi sepakbola La Masia.
Sementara Los Blancos lebih banyak bergantung pada pembelian bintang.
Baca Juga: TikTok Alex Padilla Diburu Netizen: Tempat Charger Dik Yamal
Laporta menuturkan bahwa La Masia selama ini menjadi mesin penghasil pemain-pemain kelas dunia.
Nama-nama seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Gerard Pique adalah contoh nyata keunggulan pembinaan internal Barcelona.
Bahkan generasi terbaru seperti Lamine Yamal dan Pau Cubarsi pun kini sudah mencuri perhatian di level tertinggi.
Baca Juga: Ancelotti Lega Real Madrid Bisa Kalahkan Almeria
Sementara itu, Real Madrid, sejak era Florentino Perez, menjelma sebagai tim bertabur bintang.
Presiden Laporta menyinggung bahwa Madrid lebih banyak membeli pemain top ketimbang memaksimalkan potensi pemain muda.
“Madrid punya rasa kekuatan, sedangkan kami punya rasa kebebasan dan identitas,” katanya dilansir Mundo Deportivo.
Laporta: Barcelona Lebih Banyak Mempercayakan La Masia
Joan Laporan dan Hansi Flick. [Instagram]Laporta meyakini bahwa perbedaan ini adalah soal filosofi. "Mereka lebih banyak merekrut banyak pemain, dan kami punya lebih banyak pemain dari La Masia. Saya telah menikmati generasi-generasi luar biasa dan waktu yang hebat," pungkas Laporta.
Kesuksesan Musim 2024/2025 Bukti Filosofi Barca
Meskipun Real Madrid banyak diperkuat bintang, Laporta bisa tersenyum puas di penghujung musim 2024/2025.
Barcelona sukses meraih treble domestik, yakni menjuarai LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol, sekaligus mempecundangi rival abadinya.
Barca dan Madrid: Dua Jalan Menuju Kejayaan
Barcelona dan Real Madrid. [Instagram]Laporta menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa Barcelona dan Real Madrid punya jalan yang berbeda untuk meraih kejayaan.
"Kami memainkannya, kami menikmatinya. Itulah cara kami menjelaskan apa itu Barca,” tandasnya.