Job Fair di Cikarang Berlangsung Ricuh, Banyak yang Pingsan
Daerah

Ribuan pencari kerja memadati acara Job Fair Expo "Bekasi Pasti Kerja" yang digelar di President University Convention Center, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/5).
Namun sayangnya acara yang menjanjikan 2.517 lowongan kerja dari berbagai perusahaan itu berlangsung ricuh akibat membludaknya jumlah pengunjung.
Bahkan sejak subuh, area sekitar lokasi acara sudah dipadati para pencari kerja. Mereka dating tentunya dengan harapan besar bisa mendapatkan pekerjaan.
Baca Juga: Dampak Positif Sering Gelar Job Fair, Angka Pengangguran Kota Tangerang Terus Turun
Banyak yang Pingsan
Ilustrasi para pencari kerja. (Dok. Istimewa)
Akibatnya puluhan calon pencari kerja pun banyak yang pingsan usai berdesak-desakan.
"Ya ada sejumlah pencaker (pencari kerja) pingsan, kami langsung bantu dan tangani berikan pertolongan bersama tim medis" ujar Kabag SDM Polres Metro Bekasi Kompol Endang Longla memberikan keterangan.
"Salah satu momen yang mendapat perhatian adalah saat seorang pencaker pingsan akibat kelelahan dan antrean panjang," lanjutnya.
Sementara itu pihak penyelenggara juga tak menyangka bahwa akan terjadi lonjakan pengunjung. Padahal pihaknya sudah berupaya termasuk dari segi keamanan.
"Kami mohon maaf karena antusias cukup tinggi, kita memprediksi hari ini bisa 10 ribu lebih yang datang. Kami sudah berupaya, termasuk memohon pengamanan dari Satpol PP maupun aparat Kepolisian," kata Plt Kepala Disnaker Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah Setyowati.
Viral di X
Momen kericuhan itu pun viral di X. Dari banyaknya video yang beredar di media sosial tampak ribuan orang berdesak-desakan hingga ada yang saling ribut satu sama lain.
Salah satu kemungkinan penyebab membludaknya pencari kerja dikarenakan proses lamaran dilakukan secara digital, menggunakan barcode resmi dari Disnaker. Barcode ini memungkinkan pencari kerja mengunggah dokumen secara langsung ke perusahaan tujuan.
"Pencari kerja cukup membawa lamaran dalam bentuk digital di ponsel mereka. Nanti, tinggal memindai barcode yang tersedia di setiap booth perusahaan," ujar Nur Hidayah Setyowati.
Kejadian ini pun menimbulkan reaksi beragam dari netizen yang menyayangkan kurang siapnya pihak penyelenggara.
"Walah kebanyakan emang scan barcode ya, kenapa gak di share online saja ya?," tanya netizen.
"Sengaja offline kayak gitu sama kayak di kota bekasi dan kemnaker (biar keliatan ramai pemerintah ngasih kerja)," komentar salah satu netizen.
"Serame itu sampe pada desak-desakan trs pingsan cuma buat scan barcode doang. Ini beneran pada ga melek teknologi kah dari pihak job fairnya? Mana cuma sehari, bikin macet iya sampah dimana-mana, kacau sih," kata netizen lainnya.