Joko Widodo Klarifikasi Isu Cawe-Cawe Dengan Prabowo: Hanya Gurauan, Tak Ada Intervensi dalam Pemerintahan

Mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam obrolannya dengan Najwa Shihab di program Narasi TV yang tayang di YouTube, membahas berbagai isu hangat yang sedang terjadi di Indonesia, salah satunya mengenai pertemuan dengan Prabowo Subianto, Presiden ke delapan yang viral di media sosial.

Dalam obrolan tersebut, Joko Widodo menanggapi isu yang sedang ramai terkait tudingan adanya intervensi dari Presiden ketujuh Indonesia terhadap pemerintahan yang sedang berlangsung.

Isu ini mencuat setelah video pertemuan antara dirinya dengan Prabowo Subianto di sebuah resepsi pernikahan yang membahas soal "cawe-cawe" menjadi viral di media sosial.

Baca Juga: Menhub: Bandara Tebelian Dibangun Sejak 2011

Joko widodo bersama najwa Shihab dalam acara TV, Sumber Youtube Narasi TV

Joko Widodo pun menjelaskan bahwa pembicaraan tersebut bukanlah hal yang serius, melainkan sebuah guyonan antara dirinya dan Prabowo.

"Guyonan-guyonan, enggaklah. Kalau saya melihat kepemimpinan Pak Presiden Prabowo ini sangat-sangat baik," ujar Joko Widodo dalam wawancara tersebut.

Lebih lanjut, Joko Widodo memberikan apresiasi terhadap kinerja Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Larang Kadernya Gembar-gembor 2 Periode: Please, Jangan Sebut seperti Itu

"Kemarin juga tercermin di approval rating, 80,9 persen, artinya dukungan masyarakat sangat baik. Dukungan parlemen juga dari DPR juga sangat besar. Saya kira beliau pemimpin kita saat ini sangat-sangat baik," imbuh Joko Widodo.

Joko widodo bersama najwa Shihab dalam acara TV, Sumber Youtube Narasi TV

Pembahasan soal "cawe-cawe" menjadi perhatian publik, namun Joko Widodo menegaskan bahwa itu hanyalah sebuah gurauan yang tidak perlu dianggap serius, apalagi sampai menimbulkan spekulasi tentang adanya intervensi dalam pemerintahan saat ini.

Pembicaraan antara Joko Widodo dan Najwa Shihab tersebut menjadi viral, menciptakan berbagai reaksi dari publik, terutama terkait dengan interaksi antara dua tokoh politik besar Indonesia yang kini berada di posisi berbeda.