Jokowi Tantang Balik OCCRP Soal Nominasi Tokoh Dunia Terkorup 2024
Nasional

Mantan presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi angkat suara mengenai rilis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Pada Selasa (31/12/2024) OCCRP mengeluarkan rilis dan memasukkan nama Joko Widodo alias Jokowi sebagai salah satufinalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024.
Dalam rilis OCCRP, nama Joko Widodo atau Jokowi bersanding dengan empat finalis lainnya yang paling banyak dipilih tahun ini.
Baca Juga: Jokowi Berharap Ginting Juara di Indonesia Open 2023
Keempat tokoh lain yang masuk ke dalam kategori itu ialah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Hasina, dan Pengusaha dari India Gautam Adani.
Menanggapi rilis tersebut, mantan Wali Kota Solo itu malah menantang balik OCCRP.
"Ya terkorup itu terkorup apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan saja," kata Jokowi saat ditemui awak media di rumahnya, di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024).
Baca Juga: Tanggapan Jokowi Soal Peniadaan Gubernur: Itu Perlu Kajian Mendalam
Ia mengatakan, saat ini banyak fitnah dan framing jahat yang mengarah pada dirinya. Namun menurutnyam tuduhan tersebut tersebar tanpa adanya bukti.
Dan mengenai dugaan rilis OCCRP bermuatan politis, Jokowi meminta awak media untuk mempertanyakan hal itu pada lembaga tersebut.
"Ditanyakan saja ke sana. Orang kan bisa memakai kendaraan apapun, bisa pakai NGO, partai, atau ormas untuk menuduh, membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu ya, gitu ya," ucap dia menutup wawancara.
Sebelumnya, Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masuk daftar tokoh dunia paling korup 2024 versi lembaga independen, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Dalam laporannya, Jokowi masuk Finalis 2024 untuk Orang Terbaik Tahun Ini dalam Kejahatan Terorganisir dan Korupsi.
OCCRP tidak menyampaikan secara gamblang alasan yang membuat Jokowi masuk daftar tokoh terkorup di dunia. OCCRP hanya menyebut nama Jokowi muncul berdasarkan jaringan global OCCRP.
"Kami meminta nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak-pihak lain dalam jaringan global OCCRP," tulisnya di situs resmi OCCRP seperti dilihat FT News, Selasa (31/12/2024).
Penerbit OCCRP, Drew Sullivan menyebutkan kalau korupsi merupakan bagian fundamental dalam menguasai negara dan membuat pemerintahan otokratis menjadi kuat.
"Pemerintahan yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilihan umum, merampas sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik dari ketidakstabilan yang melekat pada mereka," ungkapnya.
"Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan dengan kekerasan atau revolusi berdarah," sambungnya.