Kebakaran Pasar Wonogiri, Ratusan Kios Pedagang Ludes

Kebakaran besar terjadi di Pasar Kota Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng) terjadi Senin dini hari, 6 Oktober 2025, sekitar pukul 03.00 WIB.
Api berasal dari lantai dua sisi barat pasar dan menyebar cepat hingga meludeskan sebagian besar pasar, terutama di lantai 1 dan 2.
Diduga penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik di salah satu kios di lantai dua. Namun, penyebab kebakaran secara pasti masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Baca Juga: Breaking News! SDN 01 Pondok Bambu Kebakaran, 500 Jiwa Dievakuasi
Kebakaran Pasari Wonogiri ini menghanguskan sekitar 300 unit kios dan los. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, petugas pemadam kebakaran dari Wonogiri dan daerah sekitar masih berjuang melakukan pemadaman dan pendinginan hingga pagi hari.
Kebakaran hebat di Pasar Wonogiri. [Ilustrasi/Pexels]
Kabar kebakaran hebat yang melanda Pasar Wonogiri ini beredar luas di media sosial. Dari video yang beredar terlihat kobaran api membesar melahap sejumlah kios di Pasar Wonogiri.
Baca Juga: Tempat Karoke di Taman Sari Terbakar, Pemandu Lagu Berhasil Menyelamatkan Diri
"Mohon izin untuk para komandan Pasar Wonogiri terbakar, mohon bantuannya untuk merapat ke Pasar Wonogiri," kata suara pria dalam video.
Petugas pemadam kebakaran yang mendapat informasi adanya kebakaran tersebut kemudian turun ke lokasi, dengan mengerahkan belasan unit mobil untuk meredakan amuk si jago merah.
Akan tetapi, karena banyak material pasar yang mudah terbakar, menyulitkan petugas pemadam kebakaran untuk menjinakkan api.
Pengamanan dan pengaturan lalu lintas di sekitar pasar juga dilakukan oleh aparat kepolisian agar tidak terjadi kemacetan.
Dampak kebakaran ini membuat sekitar 300 kios dan los di lantai 1 dan 2 pasar hangus terbakar. Kerugian materi diperkirakan besar karena banyak pedagang kehilangan dagangannya.
Suasana di Pasar Wonogiri. [Instagram]
Kebakaran ini menjadi luka lama karena Pasar Wonogiri pernah mengalami kebakaran besar sebelumnya pada Juni 2002.
Kebakaran ini mengakibatkan sekitar 1.315 pedagang kehilangan lapak dagangannya. Tidak ada korban jiwa dilaporkan dari peristiwa tersebut.
Pasar yang terbakar kemudian dibangun kembali pada masa Bupati Begug Poernomosidi dengan dana sekitar Rp7,4 miliar dan diresmikan kembali pada tahun 2004.
Kebakaran tahun 2002 ini menjadi catatan sejarah karena dampaknya yang besar terhadap perekonomian masyarakat setempat.