Kemarau Ekstrem, Kekeringan Landa Sejumlah Wilayah Indonesia

Forumterkininews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sejak Januari 2023 hingga 4 September 2023, terjadi 64 bencana kekeringan.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mewanti-wanti bencana kekeringan ekstrem kemungkinan akan terus terjadi hingga tahun 2024.

Hingga saat ini kekeringan telah menda sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya Kabupaten Bogor. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bencana kekeringan akan berlangsung hingga Oktober 2023.

Baca Juga: Lantaran Murah, Minyak Goreng jadi Barang Langka

Mengutip website jabarprov.go.id, awal pekan lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melakukan rapat koordinasi untuk menangani bencana kekeringan. Pemkab Bogor berupaya memperkuat penanganan kekeringan di Kabupaten Bogor dengan gabungan tim BPBD, PDAM, Damkar, PMI, dan lainnya.

Sebanyak 114 desa di 27 kecamatan sejak Mei 2023 lalu hingga September 2023 mengalami kekeringan.

Selain itu, Pemkab Bogor telah mendistribusikan 2 juta liter bantuan air bersih untuk masyarakat yang mengalami kesulitan air akibat bencana kekeringan.

Baca Juga: PMI Kota Tangerang Luncurkan Aplikasi di Hari Ulang Tahunnya

Di sisi lain, kekeringan juga melanda Lampung. Sebanyak 765 hektare sawah di Lampung mengalami kekeringan. Pemerintah Provinsi Lampung telah menyiapkan antisipasi untuk mengatasi hal tersebut.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Bekasi juga berupaya mendistribusikan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan Rabu (6/9) lalu.

Selain Kabupaten Bogor, Lampung, dan Bekasi. Melansir dari Antaranews, Provinsi Nusa Tenggara Barat juga mengalami kekeringan. Kekeringan ini berdampak pada 73 kecamatan dari 9 daerah kabupaten dan kota berstatus siaga darurat.

Siaga Dampak El Nino

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat tengah menyiapkan alokasi dana untuk penanggulangan bencana kekeringan mencapai Rp 17 miliar.

Akhir Agustus 2023, BMKG mengeluarkan peringatan provinsi di Indonesia yang mengalami kekeringan dan berstatus awas. Sembilan wilayah itu yakni, Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

BMKG memprediksi fenomena El Nino yang ditandai berkurangnya curah hujan, akan terus bertahan di level moderat sampai hingga Februari 2024. Dampak dari El Nino akan terasa ketika memasuki musim kemarau di Indonesia di bulan Juli hingga Oktober nanti.