Kesulitan Dana, Dinas Perhubungan Tarik Sepeda Sewa di Jakarta
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta - Sedikitnya 218 sepeda sewa di 67 titik tambat di Ibu Kota ditarik pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Penarikan sepeda ini dilakukan karena kesulitan pendanaan dari operator.
"Dari hasil evaluasi rekan-rekan dari operator 'existing" gowes itu kesulitan pendanaan," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, operator perlu membarui teknologi penyewaan sepeda tersebut sehingga mereka memerlukan suntikan dana dari investor. Selain itu, kondisi sepeda yang kurang terawat mendorong penyewaan sepeda kurang diminati masyarakat.
Baca Juga: Cek Posko Mudik, Moeldoko Pastikan Vaksinasi Tetap Digenjot
"Kurang perawatan karena memang kemudian kemampuan keuangan operator terbatas," ucapnya.
Meski begitu, lanjut dia, ada beberapa operator termasuk dari BUMD yang berminat untuk ikut mengelola sepeda sewa tersebut.
Senada dengan Syafrin, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Yayat Sudrajat menambahkan penarikan sepeda dilakukan secara bertahap. Ia juga mengungkapkan penarikan sepeda dilakukan karena dilakukan evaluasi dan kajian jalur sepeda.
Baca Juga: Mobil Pelat Diplomatik Tabrak Empat Pejalan Kaki di Cilincing
"Dikarenakan adanya kajian dan evaluasi terkait jalur sepeda serta menyesuaikan dengan Pergub 36 tahun 2022 tentang penyelenggaraan penyewaan sepeda terintegrasi angkutan umum massal," ucap Yayat.
Sepeda yang tidak memenuhi kriteria, kata dia, ditarik untuk diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan.
"Secara bertahap sepeda tersebut turut dievaluasi dan yang tidak memenuhi kriteria secara bertahap ditarik dalam rangka perbaikan dan peningkatan pelayanan," imbuh Yayat.
Yayat menambahkan total ada 417 sepeda sewa gowes di DKI Jakarta. Sementara itu, terkait jalur sepeda, Syafrin menambahkan, pihaknya tetap melanjutkan pembangunannya tahun ini. Diman targetnya hingga Desember 2022 mencapai 300 kilometer.
Pada 2023, Dinas Perhubungan DKI akan melakukan evaluasi dan optimalisasi jalur sepeda dengan anggaran direncanakan mencapai Rp7,5 miliar.
"Tentu penggunaannya pun berdasarkan hasil evaluasi komprehensif yang dilakukan itu terkait dengan total jaringan seperti apa, kemudian bagaimana dari hasil evaluasi akan direkomendasi terkait dengan bagaimana sosialisasinya," ucap Syafrin.