Ketika Pawai Ogoh-Ogoh Tersangkut Kabel-Kabel Listrik, Netizen: Harusnya Sistem Tanam Bawah Tanah

Ogoh-ogoh sangat identik dengan kebudayaan Bali. Ketika kamu jalan-jalan ke Bali sekarang-sekarang, pasti banyak disuguhkan oleh pawai ogoh-ogoh.

Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang umumnya diarak saat Pengrupukan, tradisi Hindu Bali yang dilaksanakan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Tahun ini Nyepi bertepatan pada 29 Maret 2025.

Ogoh-ogoh dalam kebudayaan Bali menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (bhu) alam semesta dan waktu (kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan dan digambarkan Bhuta Kala sebagai sosok yang besar dan menakutkan seperti wujud raksasa.

Baca Juga: Mulai Hari ini, Pelita Air Layani Penerbangan Jakarta-Bali

Pawai ogoh-ogoh. (Instagram)

Salah satu ogoh-ogoh yang menarik perhatian terutama di media sosial yaitu Ogoh-ogoh Penglumbaran Kangin, Susut, Bangli. Video Adi Putra @kabar.bangli ini viral seperti diunggah kembali akun @budayabaline.

Ogoh-ogoh itu menggambarkan seorang raksasa berwajah menyeramkan duduk di kursi. Ukurannya sangat besar dan tinggi.

Bukan hanya menikmati indahnya Ogoh-Ogoh Panglumbaran Kangin, netizen juga fokus pada kabel-kabel listrik yang memotong jalanan sehingga ogoh-ogoh harus tertahan. Ada petugas yang sengaja membawa bambu tinggi untuk mendorong kabel ke atas agar ogoh-ogoh bisa lewat.

Baca Juga: Satu Tarikan Nafas Maxime Bouttier Ucap Ijab Kabul Pernikahan dengan Luna Maya, Sah Jadi Suami Istri

Kabel memang menjadi salah satu kendala dalam pawai ogoh-ogoh. Terutama karena ogoh-ogoh sekarang berukuran sangat besar dan tinggi-tinggi.

Pawai ogoh-ogoh. (Instagram)

"Kabel yang melintang, apakah Ada PEMERINTAH tidak peduli?" tulis @idaparibawa.

"Kayaknya kalau sistem kabel listriknya di tanem di bawah tanah, pasti penampilan ogoh-ogohnya tambah mantap. Lebih bebas tanpa ada hambatan kabel listrik," kata @rizky_e.margatama.

"Semoga Bali ke depannya tidak ada kabel di atas, kabelnya bisa di pindah ke bawah tanah, agar kalok ada ogoh-ogoh besar tidak mengganggu," komentar @ibnuichsan11.