Ketum PSSI Sebut Kantor FIFA di Indonesia sebagai Watchdog, Apa Maksudnya?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan bahwa kantor FIFA di Indonesia, tepatnya di Jakarta, juga memiliki peran sebagai watchdog.

Peran tersebut untuk mengawasi proses transformasi sepak bola Indonesia. Hal ini sebagai tindak lanjut dari Tragedi Kanjuruhan, Malang, beberapa waktu silam.

"Jangan dilihat kantor FIFA di sini sekedar karena hubungan saya dan Presiden Gianni (Infantino). Tapi ini sudah hubungan FIFA dan negara. Kita ini karena (tragedi) Kanjuruhan dimaafkan, mestinya kan diberi sanksi," kata Erick dalam keterangannya, Senin (18/8/2025).

Baca Juga: Respek Erick Thohir kepada Shin Tae-yong: Banyak Prestasi Telah Dipersembahkan untuk Indonesia

"Jadi bukan kantor lucu-lucuan. Dia watchdog. Watchdog kalau satu hari (ada insiden besar lagi) ya bukan enggak mungkin kita disanksi lagi," ungkapnya.

Peresmian Kantor FIFA di Jakarta

Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo. [Instagram @gianni_infantino]Kantor FIFA di Jakarta berdiri sejak November 2023.

Baca Juga: Penyerang FC Utrecht Berdarah Depok, Miliano Jonathans Resmi Jalani Proses Naturalisasi

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mendampingi Ketum PSSI Erick Thohir dan Presiden FIFA Gianni Infantino dalam peresmian kantor tersebut.

Indonesia menjadi sorotan FIFA setelah terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menimbulkan banyak korban jiwa pada 2022.

Hubungan Baik Sejak Lama

Ketum PSSI Erick Thohir dan Presiden FIFA Gianni InfantinoDiketahui, Erick Thohir dan FIFA memiliki hubungan yang baik sejak lama.

Pada 2015, meski saat itu bukan pengurus PSSI, Erick Thohir diminta pemerintah Indonesia membuka komunikasi dengan FIFA terkait skorsing terhadap sepakbola Indonesia.

Saat Tragedi Kanjuruhan terjadi, Erick Thohir menjadi salah satu pihak yang menjadi jembatan Indonesia dengan FIFA. Sehingga berujung pada kedatangan pengurus teras FIFA ke Indonesia, termasuk Infantino.

Erick Thohir juga menjelaskan bahwa keberadaan kantor FIFA di Jakarta juga karena badan sepak bola dunia itu melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak potensi.

"Mereka (FIFA) melihat sepak bola Indonesia menjadi sebuah kekhususan yang perlu diperhatikan. Apalagi negara besar. Yang pecinta bolanya juga besar. Tinggal bagaimana tadi rule of the game, law of the game ini harus diterapkan," tutur Erick Thohir yang juga menjabat Menteri BUMN.