Kisah Kasih Yurike Sanger dan Bung Karno, Bikin Sang Proklamator Jatuh Cinta Sejak SMA

Kabar duka datang dari keluarga besar Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Istri ke-7 Sang Proklamator, Yurike Sanger meninggal dunia pada Rabu (17/9/2025) pukul 20.00 waktu setempat di Los Angeles, Amerika Serikat.

Putranya, Yudhi Sanger, menyampaikan kabar duka tersebut melalui akun Instagram pribadinya. Yurike wafat pada usia 81 tahun setelah berjuang melawan kanker payudara.

Jenazah almarhumah rencananya akan diterbangkan ke Indonesia untuk disemayamkan di Rumah Duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan dan memakamkannya di Tanah Air.

Baca Juga: Tutup Usia, Yurike Sanger Istri Ketujuh Soekarno Meninggal Dunia di AS

Yurike Sanger dikenal publik sebagai salah satu dari sembilan istri Soekarno. Perempuan kelahiran Poso, Sulawesi Tengah, pada 22 Mei 1945 itu memiliki darah campuran Jerman-Manado.

Pesona dan kecantikannya membuat Soekarno terpikat ketika pertama kali bertemu. Pertemuan pertama mereka terjadi pada 1963, saat Yurike masih duduk di bangku SMA.

Baca Juga: Wafat di Amerika, Yurike Sanger, Istri Muda Soekarno, Tinggalkan Kisah Panjang

Ia saat itu aktif dalam organisasi Barisan Bhinneka Tunggal Ika dan hadir di sebuah acara kenegaraan. Dari momen itulah, hubungan keduanya berlanjut lebih serius.

Soekarno kemudian melamar Yurike pada 6 Agustus 1964 dengan membawa kalung sebagai tanda cinta. Pernikahan mereka dilakukan secara Islami dan berlangsung diam-diam.

Saat menikah, Yurike baru berusia 19 tahun, sementara Soekarno sudah menginjak usia 64 tahun. Pernikahan tersebut sempat dirahasiakan dari publik, bahkan dari sebagian besar istri-istri Soekarno yang lain.

Yurike Sanger. (instagram yudhi sanger)

Meski demikian, hubungan mereka bertahan selama empat tahun sebelum akhirnya berakhir. Kondisi politik yang tidak stabil pasca-lengsernya Soekarno membuat rumah tangga itu retak.

Yurike kemudian diminta Soekarno untuk mengajukan cerai pada 1968. Keputusan tersebut diambil karena situasi politik semakin sulit, dan kehidupan istana tak lagi sama setelah Soekarno melepaskan jabatan presiden pada 1967.

Meski begitu, kisah cinta mereka tetap dikenang. Kisah perjalanan cinta keduanya bahkan terdokumentasi dalam buku Percintaan Bung Karno dengan Anak SMA karya Kadjat Adra’i. Buku tersebut diterbitkan oleh Komunitas Bambu pada 2010 dan menyoroti sisi pribadi Soekarno bersama Yurike.

Kisah cinta Yurike Sanger dan Bung Karno dibukukan.

Selain dikenal sebagai istri Bung Karno, Yurike juga pernah berkarier sebagai penyanyi. Ia digambarkan sebagai sosok yang rendah hati, anggun, dan tidak menaruh rasa cemburu terhadap istri-istri Soekarno lainnya.

Setelah bercerai dari Soekarno, Yurike menikah dengan pria bernama Subekti dan dikaruniai empat orang anak. Ia kemudian memilih menetap di Amerika Serikat bersama keluarga barunya. Pada periode itu pula ia kembali pada keyakinan Kristen, agama yang dianutnya sebelum bertemu Soekarno.

Masa tuanya banyak dihabiskan jauh dari sorotan publik. Meski demikian, Yurike tetap meninggalkan jejak sejarah sebagai salah satu perempuan yang pernah mendampingi Presiden pertama Indonesia.