KLM Fitri Jaya Terbalik di Sulsel, Camat dan 2 Penumpang Tewas
Dalam perjalanannya, di tengah laut sekitar pukul 10.50 WITA, hujan lebat disertai angin kencang menghantam kapal hingga membuatnya oleng dan nahkoda tidak mampu mengimbangi kemudian terbalik di laut.
Warga Pulau Sarappo Lompo segera bergerak melakukan evakuasi korban tewas maupun yang selamat di tengah laut menggunakan kapal jolloro (kapal tradisional).
Tercatat ada delapan penumpang kapal yang berhasil selamat, antara lain:
- Andi Mappasallang, tim LKC Dompet Dhuafa
- Etty Permatasari, tim LKC Dompet Dhuafa
- Siti Patimah, tim LKC Dompet Dhuafa
- Nurlina, tim LKC Dompet Dhuafa
- Wulan Cahya, tim LKC Dompet Dhuafa
- Nova, dokter gigi
- Samiang, Kepala Puskesmas Sarappo
- Daeng Nasru, nakhoda sekaligus pemilik kapal.
Seluruh penumpang kapal naas tersebut telah dievakuasi ke Pangkajene serta akan dibawa ke Makassar.
"Semua penumpang sudah ditemukan semua," kata Andi Sultan.
Duka Mendalam
Sementara itu, Bupati Pangkep Yusran Lalogau menyampaikan duka mendalam atas peristiwa yang menimpa para korban dalam misi sosial menyerahkan bantuan di Pulau Sarappo.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, kami menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Innalilahi wa innailahi rajiun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/12).
Sebelumnya, BMKG melansir kondisi cuaca ekstrim melanda sebagian wilayah Sulsel serta di perairan sekitar wilayah setempat. Aktivitas transportasi laut ditunda sementara waktu.