FT News – Pertemuan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar dan Pemimpin Katolik Dunia Paus Fransiskus saat Interreligious Meeting (pertemuan antaragama) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9) menjadi perhatian dunia. Banyak mata tertuju pada pertemuan itu.
Ditambah lagi, aksi cium kening Paus Fransiskus oleh Prof KH Nasaruddin Umar dan respon cium tangan yang dilakukan Paus didepan umum menjadi momen yang sangat spesial.
Banyak pihak yang memberikan aplaus dan mengapresiasi body language yang ditunjukkan kedua tokoh agama tersebut. Setiap foto dan video moment tersebut yang di posting di media sosial mendapatkan respon sangat positif.
Seperti komentar pada akun Instagram Kompas TV.salah seorang warganet mengatakan moment itu sangat hangat . “Ini so sweet banget. Siapapun tukang berantem yang suka bawa agama buat adu domba pasti pasti malu melihat ini,” tulis pemilik akun ribputrisinaga dilihat Jumat (6/9).
Sementara itu, warganet lainnya berterima kasih kepada dua tokoh tersebut telah memberikan contoh yang baik ke khalayak ramai. “Indahnya kedamaian. Org 2 yang ilmu uda tinggi itu bawaannya tenang, sejuk, damai. Terimakasih kedua tokoh ini memberikan contoh,” tulis fey2013.
Sementara itu, Jefri Tarigan yang melihat momen tersebut secara langsung mengatakan, ini adalah momentum yang paling tepat dan yang paling bagus.
“Ini menggambarkan simbol cinta kasih diantara dua pimpinan agama. Kelembutan hati mereka terpancar. Simbol ini harusnya bisa menyebar ke seluruh belahan dunia, dimana masih banyak perpecahan agama oleh oknum-oknum yang memang sengaja menciptakannya,” kata Jefri.
Ia menambahkan, ekspresi kedua tokoh itu saat mencium kepala dan tangan dilakukan dengan tulus. Tidak ada unsur paksaan atau dibuat-buat.
“Wajah mereka bersinar. Terlihat sederhana tapi ini sangat luar biasa. Aku tak dapat berkata-kata. Semoga sinar yang ada di wajah mereka itu dapat menjadi sinar untuk kerukunan umat beragama khususnya di Indonesia. Saatnya bersatu, berbeda itu indah kok. Saling merendahkan hati, menjadi kunci untuk kita saling menghargai dan menghormati. Mari saling mengasihi sesama manusia,” pungkasnya.
Momen tersebut terjadi saat Imam Besar Istiqlal KH Nasaruddin Umar mengantar Paus Fransiskus ke halaman Masjid Istiqlal. Keduanya diminta untuk foto. Awalnya dua tokoh pemuka agama itu saling berjabat tangan sembari menghadap ke arah kamera.
Lalu Nasaruddin mencium kening Paus Fransiskus. Tanda kasih sayang dan menunjukkan sikap saling toleransi itu dibalas oleh paus dengan mencium balik tangan sang imam besar.
Momen keakraban dan penuh kasih sayang itu mencerminkan sikap toleransi untuk persatuan umat antaragama.
Dalam sambutannya, Paus Fransiskus mengaku bahagia berada di Masjid Istiqlal yang menjadi tempat ibadah umat Islam terbesar di Asia Tenggara dan menghubungkan dengan gereja katedral.
“Ini adalah simbol yang bermakna yang memperkenankan dua tempat ibadah agung, tidak hanya berhadapan satu sama lain, tapi juga terhubung satu sama lain.” katanya.
Paus pun mengatakan, Indonesia adalah negara besar yang memiliki tambang emas terbesar di dunia. Paus berpesan harta yang paling berharga ialah kemauan menjaga kerukunan agar tidak saling bertikai antaragama.
Sementara itu, Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar menyatakan, toleransi bukan sekadar bahasan, tapi harus dibuktikan dalam kehidupan nyata.
Ia pun berharap, komitmen menjaga kerukunan antar umat beragama tidak hanya dilakukan hari ini, tapi harus dilanjutkan. “Kita harus tindak lanjuti dalam bentuk aksi program di masa depan, terutama tadi bicara tentang penyelamatan lingkungan,” pungkasnya.
