Kominfo: Pemanfaatan Teknologi AI Harus Etis

FTNews – Teknologi kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) sudah merajalela. Banyak penggunaan-penggunaannya untuk mendukung pekerjaan sehari-hari manusia.

Oleh karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi merilis sebuah surat edaran. Yaitu, Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial pada tanggal 19 Desember 2023.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo, Usman Kansong, juga mendukung hal tersebut. Ia juga mendorong perusahaan-perusahaan yang mengadopsi teknologi AI untuk menerapkan pedoman etika. 

“Pedoman etika ini menjadi semacam regulasi sukarela. Sambil, pemerintah akan mendukung dari sisi perundang-undangan,” ungkapnya dalam Diskusi Panel Road to World Public Relation Forum 2024: AI dan Masa Depan Komunikasi Publik”, Selasa (23/4).

Dirjen Usman Kansong juga mengharapkan kehadiran pedoman etika ini untuk menjadi acuan mengurangi risiko pemanfaatan teknologi AI di sektor komunikasi publik. “Ada risiko dan kerentanan masalah dalam pemanfaatan teknologi AI seperti polarisasi, disinformasi, pelanggaran copyright (hak cipta) dan lainnya,” tuturnya.

Selain itu, Usman juga menekankan bahwa manusia berperan besar untuk mengontrol dan meminimalisir pemanfaatan teknologi AI. “Kapasitas dan kapabilitas sumberdaya manusia bidang humas harus ditingkatkan. Manusia harus menjadi agency, menjadi entitas yang berperan membuat keputusan, menentukan arah narasi (dan konteks) suatu informasi. Untuk itu, kita (SDM kehumasan) harus upgrade diri juga,” jelasnya.

Teknologi AI untuk Komunikasi Publik

Ilustrasi chatbot AI. Foto: canva

Sebelumnya, Menteri Kominfo Budi Arie ingin mengadopsi teknologi AI untuk komunikasi publik. Sehingga komunikasi dapat menjadi lebih efektif melalui aplikasi chatbot ataupun asisten virtual. 

“Laporan OECD di tahun 2021 menjelaskan beberapa prinsip komunikasi publik. Di mana, salah satunya tentang pemanfaatan teknologi data digital dan AI untuk komunikasi publik yang efektif,” jelasnya dalam World Public Relation Forum 2024, Selasa (23/4).

BACA JUGA:   Kasus "Bullying" SMA Binus Serpong Naik ke Penyidikan!

Ia juga mengatakan bahwa para pelaku komunikasi publik untuk beradaptasi akan hadirnya teknologi AI. Perkembangannya yang sangat pesat, begitu juga dengan disrupsinya, sehingga membutuhkan pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan organisasinya.

Artikel Terkait

Live Streaming di Indonesia, Youtuber IShowSpeed Sampai Dibikin Nangis!

FT News - Seorang Youtuber asal Amerika Serikat (AS), IShowSpeed,...

Respon Polos Orang Indonesia saat Bertemu Youtuber Speed: Dia Siapa?

FT News - Youtuber Speed atau IShowSpeed sedang berkunjung...

Patch Update Wasteland Storm di Garena Undawn Bakal Hadir 19 September

Garena Undawn akan merilis pembaruan patch update Wasteland Storm...

Cek Nomor HP, Ada Aplikasi Selain GetContact

FT News – Akun Fufufafa semakin ramai diperbincangkan oleh...