Kompak, Perajin Tahu, Tempe di Jabodetabek Mogok Produksi

Daerah

Senin, 21 Februari 2022 | 00:00 WIB
Kompak, Perajin Tahu, Tempe di Jabodetabek Mogok Produksi

Forumterkininews.id, Jakarta - Naiknya harga kedelai mentah memberatkan para perajin tahu tempe yang ada di Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Kenaikan yang terbilang cepat menjadi alasan utama para perajin ini melakukan aksi mogok.

rb-1

Produsen tempe di Buncit X, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari kedepan.  Produsen tempe, Yanto mengatakan, produksi tempe dihentikan sementara sebagai aksi protes terhadap harga kacang kedelai yang meroket beberapa waktu terkahir.

"Iya kita mogok itu mulai hari Senin ini sampai Rabu, tiga hari. Kalau produksi tempe itu kan tiga hari sebelumnya. Berarti dari Jumat sampai Minggu kemarin kita sudah berhenti produksi," ujar Yanto di lokasi, Senin.

Baca Juga: Polisi akan Sukseskan Event Internasional Balapan F1H20 Danau Toba

rb-3

Menurut Yanto, harga tempe yang tadinya hanya berkisar di antara Rp 800 ribu per kuintal kini naik menjadi Rp 1,2 juta per kuintal. Yanto berharap, pemerintah dapat menstabilkan harga tempe dengan adanya aksi mogok ini.

"Meski harga kedelai tidak turun, paling tidak harga stabil. Jangan setiap hari naik. Meski kenaikan Rp 10 ribu, tapi kalau naik setiap hari kan bingung kita jualnya," kata Yanto.

Akibat kenaikan harga kedelai tersebut, Yanto pun telah menaikkan harga penjualan tempe. Tempe berukuran kecil yang biasa dijual Rp 5.000, kini dibandrol Rp 6.000. "Dan untuk yang besar dari Rp 10.000 sekarang saya jual Rp 11.000. Kalau ukuran diperkecil atau kedelai dikurangi ya tidak mungkin, karena itu harganya juga ikut saya naikkan," kata Yanto.

Baca Juga: Potret Princess R Putri Syahrini: Jari Mungil dan ASI Istri Reino Barack Jadi Sorotan

Perajin Tempe di Tangsel Mogok Produksi

Sama seperti Yanto, Mugiyono, perajin tempe di Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) juga menggelar aksi mogok produksi selama tiga hari.

Mugiyono mengatakan tidak tahu pasti apa yang menjadi alasan kenaikan harga kacang kedelai yang menjadi bahan dasar produksi tempe tersebut. Pasalnya, kenaikan harga kacang kedelai tidak hanya terjadi saat menjelang tahun baru atau lebaran. Melainkan terjadi setiap bulannya.

"Enggak ada alasan kelangkaan kacang kedelai, pas kita beli terus toko kedelainya bilang sekarang 'wong' dari sananya sudah naik. kita enggak bisa komentar lagi, yasudah kita ngikutin saja," ujarnya.

Demo Teatrikal Perajin Tempe di Depok

Hal serupa juga terjadi di Depok. Jika para produsen di Jakarta dan Tangsel mogok produksi, gabungan pedangan tahu dan tempe menggelar demo di Sentra Produksi Tempe, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin (21/2).

Dalam demonstrasi tersebut, para perajin membawa poster aksi berisi tuntutan. Mereka menuntut pemerintah segera menstabilkan harga kedelai. Ada pula kalimat Wakil Rakyat Pikirkan Nasib Kami. Turunkan Harga Kedelai. Peserta aksi juga melakukan aksi teatrikal dengan membawa alat produksi, seperti ember, kerei, dan drum.

Ketua Paguyuban Dadi Rukun Mandiri Kota Depok, Rasjani mengatakan, aksi ini diikuti 120 perajin tempe. "Kami keluarkan drum tempat cucian kacang, kami 120 perajin tempe benar-benar mogok produksi secara massal," kata Rasjani, Senin.

Mereka meminta pemerintah menurunkan harga kacang kedelai yang kini mencapai Rp 11.000 per kilogram. "Sebelumnya, harga kedelai dari Rp 8.000 naik jadi Rp 9.000 itu waktu yang cukup lumayan. Saat ini dari Rp 9.000 hingga Rp 11.000 dalam waktu cepat," kata Rasjani.

Ia mengatakan, dalam dua tahun terakhir, harga kedelai naik secara bertahap. Namun, dalam satu bulan ini terjadi tiga kali kenaikan harga kedelai di pasaran.

"Kalau kenaikan (harga kedelai) hampir dua tahun ini yang benar-benar kencang sekitar sebulan. Bahkan satu hari sampai naik tiga kali," kata dia.

Tag Daerah Headline Demo Mogok Tahu Tempe Kedelai Perajin

Terkini