Metropolitan

Korban Meninggal Bencana Sumatera Tembus 807 Jiwa, Pemerintah Akui Faktor Kerusakan Lingkungan

04 Desember 2025 | 14:05 WIB
Korban Meninggal Bencana Sumatera Tembus 807 Jiwa, Pemerintah Akui Faktor Kerusakan Lingkungan
Presiden Prabowo saat meninjau wilayah bencana di Tapanuli. [ig @prabowo]

Korban meninggal dunia akibat bencana banjir Sumatera yang melanda Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, terus naik signifikan.

rb-1

Data terkini korban bencana di Sumatera per 4 Desember 2025 yang dirilis BNPB adalah sebagai berikut: jumlah korban meninggal mencapai 807 orang, korban hilang sebanyak 647 orang, dan korban luka sebanyak 2.600 orang.

Jumlah pengungsi juga meningkat tajam menjadi sekitar 582.500 orang yang tersebar di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.

Baca Juga: Beras Masih Mahal, Pemprov Sumut Gencarkan Pasar Murah

rb-3

Selain itu, terdapat kerusakan signifikan pada infrastruktur seperti 299 jembatan yang rusak, 132 fasilitas peribadatan, 9 fasilitas kesehatan, dan ribuan rumah dengan tingkat kerusakan berat, sedang, dan ringan.

Banjir melanda Sumatera Utara. [Istimewa]Banjir melanda Sumatera Utara. [Istimewa]Rinciannya bila dilihat per provinsi menunjukkan korban meninggal di Aceh sekitar 277 orang, Sumatera Barat 204 orang, dan Sumatera Utara 299 orang.

Korban hilang di Aceh mencapai 193 orang, di Sumatera Barat 212 orang, dan di Sumatera Utara 159 orang. Kerusakan rumah juga sangat luas dengan ribuan rumah mengalami kerusakan berat hingga ringan di ketiga provinsi terdampa.

Baca Juga: BNPB Terjunkan Drone Petakan Titik Bencana Susulan "Galodo"

Bencana ini merupakan gabungan dari banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah tersebut, menyebabkan dampak sosial dan kerusakan yang sangat besar di berbagai sektor serta mengakibatkan jumlah pengungsi yang sangat tinggi.

Pemerintah Akui Bencana Sumatera Disebabkan Faktor Kerusakan Lingkungan

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. [YouTube]Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. [YouTube]

Pemerintah akui bencana banjir Sumatera, tidak hanya disebabkan faktor cuaca ekstrem, melainkan faktor lingkungan.

Hal ini disampaikan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat konferensi pers, Rabu 3 Desember 2025.

"Jadi penyebab bencana ini menjadi perhatian juga, dan selain faktor cuaca yang ekstrem tentunya ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah-memperparah bencana," katanya seperti dilihat dari akun Youtube Sekretariat Presiden.

Teddy menjelaskan pemerintah akan melakukan penelusuran secara serius terhadap adanya dugaan perusakan lingkungan.

"Dan ini terus ditelusuri secara serius dan seiring dengan evakuasi dan penanganan sebagai fokus utama pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi secara menyeluruh terkait bencana ini," tukasnya.

Tag BNPB Sumatera Utara Sumatera Barat Aceh Sumatera Banjir Bencana Sumatera Kerusakan lingkungan