Korupsi BBM hingga Kerugian Rp 193,7 T, Netizen: Pertamax Adalah Pertalite yang Tidak Antre
Lifestyle

Heboh kasus korupsi korupsi tata kelola minyak mentah oleh PT Pertamina Patra Niaga. Kasus ini menyeret Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan yang telah ditetapkan sebagai tersangka
Dalam pemberitaan yang ramai di medias sosial, modus korupsi tersebut yaitu dengan memanipulasi produksi BBM. Perusaan mengimpor minyak dengan markup harga dan menjual BBM berkualitas rendah sebagai Pertamax.
Akibatnya, negara mengalami kerugian Rp193,7 triliun. Meski demikian, Pertamina belakangan membantah bahwa Pertamax yang beredar merupakan oplosan.
Baca Juga: Gaji Mentereng Simon Aloysius Mantiri, Dirut Pertamina yang Minta Maaf Secara Terbuka
Termasuk Riva Siahaan, Kejaksaan Agung menetapkan tujuh orang sebagai tersangka terkait dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero), Sub Holding, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk periode 2018 hingga 2023.
Kasus korupsi BBM ini mendapat perhatian netizen di media sosial. Di Instagram misalnya pemberitaan terkait menjadi viral dan dibagikan banyak akun.
Netizen mengaku prihatin terkait korupsi ini dan minta pelaku dihukum seberat-beratnya. Apalagi menyangkut BBM yang digunakan orang banyak.
Baca Juga: Pendaftaran MyPertamina Dimulai, Irto: Khusus Roda Empat
"Kendaraan masyarakat banyak rusak karena BBM oplosan ini, serta harga BBM tetap tinggi," tulis akun @tanahbumbuinfo yang beritanya viral.
"Saatnya terapkan hukuman mati dan perampasan aset, Indonesia DARURAT KORUPSI," tulis @hafizh.abiya.
"Pantes aja motor kita jsdi macet-macet ternyata isinya Pertamax oplos," tulis @ditaamelliaaa.
"Ingat kawan-kawan Pertalite dan Pertamax itu cuman nama jalur," komentar @gluvosky97.
"Pantas ae, apakah ini di seluruh pom Indonesia?" kata @mahyusuf_.
"Pertamax adalah Pertalite yang tidak antre," kata @firman_mix.