Kronologi dan Dugaan Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

Nasional

Selasa, 08 Juli 2025 | 18:01 WIB
Kronologi dan Dugaan Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam. [Instagram]

Komisi V DPR RI menggelar rapat kerja dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Selasa (8/7/2025). Rapat membahas kasus kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya.

rb-1

Diketahui, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam. Total ada 53 penumpang dan 12 ABK dalam kecelakaan laut tersebut.

Tercatat sampai dengan Senin (7/7/2025), korban selamat sebanyak 30 orang, meninggal dunia 8 orang, dan 27 orang dilaporkan masih hilang. Termasuk nakhoda kapal belum ditemukan.

Baca Juga: KNKT Ungkap Temuan dari Kecelakaan Maut di Tol Japek KM 58

rb-3

"Nakhodanya belum ditemukan," kata Menhub Dudy Purwagandhi yang juga ikut dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7).

Dugaan Penyebab Kapal Tenggelam

Baca Juga: Sosok Ray Fernandes, Eks Bupati TTU yang Jadi Korban Meninggal Kapal Tenggelam

Plt Ketua Sub Komite Keselamatan Pelayaran KNKT Anggiat PTP Pandiangan mengungkap dugaan penyebab kapal KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam.

Diduga pintu mesin dalam kondisi terbuka saat air laut masuk. Seharusnya pintu di geladak tertutup saat kapal berlayar.

Pintu tersebut merupakan akses menuju kamar mesin. Saat gelombang laut mencapai ketinggian 2-3 meter, air dengan mudah masuk dan menyebabkan kapal miring ke kanan.

"Jadi di geladak dari kapal ini ada akses untuk turun ke kamar mesin. Jadi pada saat itu dalam kondisi terbuka sehingga air masuk melalui pintu itu sehingga menyebabkan kapal miring ke kanan," tutur Anggiat.

Penyerahan jenazah korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya oleh pihak Polda Jatim kepada keluarga. [Instagram]   Sumber dari FTNews: https://ftnews.co.id/update-korban-meninggal-kapal-tenggelam-kmp-tunu-pratama-jaya-bertambah-jadi-8-orangPenyerahan jenazah korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya oleh pihak Polda Jatim kepada keluarga. [Instagram] Sumber dari FTNews: https://ftnews.co.id/update-korban-meninggal-kapal-tenggelam-kmp-tunu-pratama-jaya-bertambah-jadi-8-orangKapal KMP Tunu Pratama Jaya memiliki freeboard rendah. Sehingga saat muatan berlebih, benaman kapal bertambah dan air laut mudah masuk ke geladak jika pintu tidak tertutup rapat saat berlayar.

"Dan kondisi muatan yang ada di atas kapal juga akan menambah benaman kapal sehingga mengurangi freeboard-nya juga. Dan seharusnya memang pintu ini harus selalu dalam keadaan tertutup ketika berlayar," jelasnya.

"Berarti persoalan utamanya berada pada pintu ini? Andaikan pintu ini ditutup, ini tidak terjadi karena air masuk pertama dari situ," tanya Ketua Komisi V DPR RI Lasarus.

"Ya, Pak," jawab Anggiat, singkat.

Meski begitu, Anggiat mengatakan KNKT juga akan menginvestigasi faktor lain seperti kelebihan muatan dan akan mendalami penyebab pastinya lewat investigasi lanjutan.

"Itu masih akan kita teliti, dalami," imbuh Anggiat.

Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam. [Instagram]KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam. [Instagram]Dalam rapat itu, Anggiat menjelaskan kronologi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Informasi ini dikumpulkan dari keterangan awak dan penumpang kapal yang selamat, yakni sebagai berikut:

  • Pukul 22.15 WIB mulai proses pemuatan kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
  • Pukul 22.45 WIB, proses pemuatan selesai dilakukan.
  • Pukul 22.51 WIB, KMP Tunu Pratama Jaya mulai bertolak ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

"Ketika kapal bertolak, tidak ada anomali atau kemiringan atau keadaan yang tidak biasa. Kemudian juga mesin beroperasi dengan normal, visibilitas atau jarak pandang juga cukup baik, tidak ada hujan dan tidak berkabut," jelas Anggiat.

  • Setelah sekitar 30 menit pelayaran, penjaga di anjungan, merasakan kemiringan kapal ke sebelah kanan. Juru mudi jaga dan kelasi jaga melihat air laut masuk ke kamar mesin melalui pintu kamar mesin.

"Juru minyak jaga yang juga berada di kamar mesin melihat hal yang sama. Jadi kami konfirmasi dengan antara informasi yang kami terima dari juru mudi jaga dan juru minyak, jadi menyatakan hal yang sama," ujar Anggiat.

  • Juru minyak segera berlari keluar dari kamar mesin. Sedangkan mualim jaga memerintahkan awak kapal untuk membantu penumpang mengenakan lifejacket dan persiapan evakuasi.
  • Nakhoda yang saat itu sedang beristirahat segera dibangunkan oleh mualim jaga. Nakhoda segera mengambil alih kemudi dan memancarkan berita mara bahaya di radio frekuensi 16.
  • Kendaraan di bagian belakang kapal bergeser dan bertumpu ke sisi kanan di mana hal itu menyebabkan kapal semakin terus bertambah kemiringan sebelah kanan.

"Pada awalnya dalam keadaan masih perlahan-lahan kemudian semakin cepat. Beberapa menit setelah panggilan darurat, kapal mulai tenggelam dengan kondisi buritan atau bagian belakang kapal tenggelam terlebih dahulu sambil miring ke kanan," bebernya.

Anggiat menjelaskan, beberapa kapal lain kesulitan membantu evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya karena kondisi gelap.

Kapal Gilimanuk I dan Tunuh Pratama 3888 yang ada di sekitar lokasi mencoba menyorot lampu ke arah KMP Tunu Pratama Jaya. Namun kesulitan untuk mengenali objek terapung karena dalam kondisi gelap.

Tag Komisi V DPR Kapal Tenggelam KNKT KMP Tunu Pratama Jaya Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

Terkini