Kuartal I 2025, Penjualan Kendaraan Listrik di RI Melonjak

Otomotif

Rabu, 18 Juni 2025 | 03:03 WIB
Kuartal I 2025, Penjualan Kendaraan Listrik di RI Melonjak
Ilustrasi pengisian baterai mobil listrik. [Ist]

Penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di pasar kendaraan listrik Indonesia—termasuk BEV, PHEV (plug-in hybrid electric vehicle), dan hybrid—melonjak 43,4 persen pada kuartal pertama 2025.

rb-1

Data dari firma akuntansi PwC, Selasa (17/6/2025), sebanyak 27.616 unit EV terjual di Indonesia pada kuartal pertama 2025. Naik dari 19.260 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Lonjakan ini didorong peningkatan penjualan BEV sebesar 152,5 persen dan kenaikan luar biasa sebesar 44,8 persen pada penjualan PHEV.

Baca Juga: IIMS 2023, Yadea Siap Pamerkan Tiga Motor Listrik

rb-3

"Pangsa kendaraan listrik dari total penjualan kendaraan penumpang di Indonesia meningkat dari 9 persen pada 2023 menjadi 15 persen pada 2024 dan diproyeksikan mencapai 29 persen pada 2030," ujar PwC Indonesia Industry and Services Leader & Partner Lukmanul Arsyad.

Produsen Baterai Listrik

Ilustrasi pengisian baterai kendaraan listrik. [Ist]Ilustrasi pengisian baterai kendaraan listrik. [Ist]Lonjakan ini didukung oleh berbagai inisiatif pemerintah. Termasuk pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sebesar 100 persen untuk impor dan penjualan EV sepanjang tahun 2025, serta perpanjangan pembebasan PPN.

Baca Juga: Indonesia Diyakini Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik Terbesar

Indonesia juga memanfaatkan posisinya sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia untuk membangun rantai pasok kendaraan listrik yang terintegrasi.

Pemerintah menargetkan menjadi produsen baterai listrik terbesar ketiga di dunia pada 2027 dan memproduksi 600.000 unit EV secara domestik pada 2030, dengan target 2 juta unit BEV beroperasi di jalan pada tahun tersebut.

Tantangan Pasar Otomotif Indonesia

Kendaraan listrik atau mobil listrik. [Ist]Kendaraan listrik atau mobil listrik. [Ist]Meski mengalami pertumbuhan, pasar otomotif Indonesia secara umum menghadapi tantangan.

Kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen pada Januari 2025 menyebabkan harga kendaraan meningkat, yang berdampak pada perilaku pembelian konsumen.

Ditambah dengan suku bunga tinggi dan ketidakpastian ekonomi, hal ini menciptakan kondisi pasar yang lebih hati-hati.

Sementara segmen kendaraan listrik berkembang pesat, pasar otomotif secara keseluruhan di Indonesia mengalami tekanan, dengan penurunan penjualan kendaraan ringan selama dua tahun terakhir akibat ketidakpastian ekonomi, biaya pembiayaan yang tinggi, dan pergeseran preferensi konsumen ke arah opsi yang lebih terjangkau atau berkelanjutan.

"Meskipun demikian, segmen EV tetap memiliki peluang positif, didorong oleh investasi langsung asing, kebijakan pajak yang menguntungkan, dan pengembangan infrastruktur seperti stasiun pengisian daya," kata Lukmanul.

Tag Kendaraan Listrik Mobil Listrik Penjualan Kendaraan Listrik Mobil EV

Terkini