Kumpulan Doa agar Dijauhkan dari Nasib Buruk Menurut Ajaran Rasulullah

Dalam setiap ujian kehidupan, manusia dituntut untuk tidak hanya berusaha dengan tangan, tetapi juga berserah diri melalui hati. Salah satu bentuk kepasrahan dan kerendahan hati seorang hamba kepada Tuhannya adalah dengan memanjatkan doa secara ikhlas dan penuh khusyuk.

Allah SWT mencintai doa dan rintihan yang dipanjatkan hamba-Nya. Ia senantiasa mendengar setiap keluhan, harapan, serta permohonan, baik yang terucap maupun yang hanya terdetak dalam hati. Karena itulah, doa menjadi salah satu senjata utama orang beriman, khususnya saat menghadapi kesulitan atau ketika ingin memohon perlindungan dari takdir yang buruk.

Doa Agar Terhindar dari Takdir dan Nasib Buruk

Doa

Tidak ada manusia yang menginginkan hidupnya dipenuhi penderitaan. Maka, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk memohon perlindungan dari segala bentuk musibah yang berat, kesengsaraan, dan kehinaan.

Berikut adalah doa agar terhindar dari nasib buruk, sebagaimana dikutip dari sumber Islam klasik:

Bacaan Doa (Arab & Latin):

Allahumma inni a’uudzu bika min jahdil balaa-i, wa darokisy syaqoo-i, wa suu-il qodhoo-i, wa syamaatatil a’daa-i.

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari cobaan yang berat, dari kesengsaraan yang hebat, dari takdir yang buruk, dan dari kegembiraan musuh atas penderitaanku."

Doa ini sangat relevan untuk dibaca setiap hari, baik dalam kondisi sulit maupun lapang, sebagai bentuk perlindungan diri dari segala hal yang tidak diinginkan.

Doa Memohon Takdir Baik dan Kebaikan Dunia-Akhirat

ilustrasi doa

Tak hanya berdoa agar terhindar dari keburukan, Islam juga mengajarkan agar kita senantiasa meminta segala bentuk kebaikan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, yang dekat maupun yang masih jauh di masa depan.

Berikut adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada istrinya, Aisyah RA, sebagai permohonan menyeluruh kepada Allah SWT:

Bacaan Latin

Allahumma inni as-aluka minal khoiri kullihi ‘aajilihi wa aajilihi, maa ‘alimtu minhu wa maa lam a’lam. Wa a’udzu bika minasy syarri kullihi ‘aajilihi wa aajilihi maa ‘alimtu minhu wa maa lam a’lam. Allahumma inni as-aluka min khoiri maa sa-alaka ‘abduka wa nabiyyuka Muhammadun shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wa a’udzu bika min syarri maa ‘aadza bihi ‘abduka wa nabiyyuk. Allahumma inni as-alukal jannah wa maa qorroba ilaihaa min qoulin aw ‘amal. Wa a’udzu bika minan naar wa maa qorroba ilaihaa min qoulin aw ‘amal. Wa as-aluka an taj’ala kulla qodhoo-in qodhoitahu lii khoiroo.

Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua kebaikan, baik yang segera datang maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang segera datang maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun tidak aku ketahui. Ya Allah, aku mohon kebaikan seperti yang diminta oleh hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan seperti yang beliau mohon perlindungan darinya. Ya Allah, aku memohon surga dan segala hal yang mendekatkan kepadanya, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan segala hal yang mendekatkan kepadanya, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Dan aku memohon agar semua takdir yang Engkau tetapkan untukku adalah takdir yang baik."

Doa sebagai Pelindung Jiwa dan Penentram Hati

Sebagai umat Muslim, menghadapi hidup bukan hanya dengan logika dan rencana, tetapi juga dengan keyakinan bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penolong dan perencana. Doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW merupakan pelita bagi hati yang gelisah, sekaligus benteng dari nasib buruk yang tak terlihat.

Mulailah hari-hari Anda dengan doa, dan akhiri malam Anda dengan memohon perlindungan kepada-Nya. Karena dalam doa yang tulus, ada ketenangan yang tidak bisa diberikan oleh dunia.