Laga Timnas U-23 Malam Ini, Akankah Ulang Kejayaan 68 Tahun Lalu?
Olahraga

FTNews - Timnas Indonesia mengukir sejarah dalam Olimpiade Melbourne, Australia tahun 1956. Pertama kalinya tim Merah-Putih ikut Olimpiade. Pasca itu, Timnas Indonesia absen hingga edisi terakhir Olimpiade di Tokyo, Jepang 2021.
Jika Timnas Indonesia berhasil menaklukkan Uzbekistan pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 bisa jadi akan mengulang prestasi seperti tahun 1956. Pertandingan Indonesia lawan Uzbekistan bakal berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4) malam.
Mengulik sejarah prestasi gemilang Timnas Indonesia 68 tahun silam itu, banyak sederet fakta menarik. Kala itu, di bawah asuhan Tony Pogacknik, Indonesia tampil di multiajang bergengsi dunia itu.
Baca Juga: Bongkar Situs Judi, Bareskrim Temukan Ratusan Perempuan Menari Bugil
Hujan pujian melingkupi Timnas Indonesia setelah berhasil menekuk Uni Soviet pada perempat final ada 29 November 1956 itu.
Melansir berbagai sumber, Uni Soviet adalah satu di antara tim terkuat pada masa itu. Dalam pertandingan di Melbourne, Australia, perempat final Olimpiade musim panas ke-16 itu muncul prediksi Uni Soviet bakal menang mudah atas Indonesia. Namun justru sebaliknya.
Tony Pogacknik berhasil melancarkan strategi apik. Lawan pun kesulitan menembus kukuhnya lini belakang Indonesia untuk menceploskan gol. Padahal, Indonesia kalah dari segi postur. Namun, keberanian meladeni lawan yang berpostur lebih besar jadi catatan yang dikenang hingga sekarang.
Baca Juga: Pemakaman Ratu Elizabeth, Liga Inggris Tunda Tiga Laga Tunda Tiga Laga
Usai pertandingan itu, pertandingan sepak bola Indonesia saat Olimpiade itu pun menjadi buah bibir di mana-mana. Bahkan hingga masyarakat di perkampungan.
Dalam pertandingan itu, Timnas Indonesia diperkuat Maulwi Saelan, Endang Witarsa, Thio Him Tjiang, Ramlan, dan Rusli Ramang. Sedangkan kubu lawan dihuni pemain kaliber dunia yang ternama semisal Lev Yashin, Igor Netto, Eduard Streltsov, dan Valentin Ivanov.
Laga Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956. Foto: Bolasport
Persiapan Panjang
Untuk berlaga, persiapan Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne memang cukup panjang. Indonesia mendatangkan Tony Pogacknik pada 1954. Pogacknik aktif mencari pemain ke daerah-daerah.
Ia pun intensif melakukan serangkaian uji coba. Melawat tim-tim Eropa Timur. Negara seperti Yugoslavia, Jerman Timur, dan Rep. Ceska menjadi incaran uji coba timnas.
Al hasil, untuk kali pertama Indonesia berlaga di Olimpiade setelah Taiwan mengundurkan diri di babak kualifikasi.
Penjaga gawang sekaligus kapten Timnas Indonesia kala itu Maulwi Saelan merasakan betul laga menantang itu. Pertandingan melawan Uni Soviet, Timnas Indonesia mengantongi skor 0-0 dan 0-4 pada partai ulangan.
Maulwi awalnya masuk Corps Polisi Militer. Namun tahun 1951 ia pun kembali ke Jakarta dan diperintahkan membuka pos di Cimahi, Bandung. Tapi naluri pesepak bolanya tak luntur. Ia pun menekuni sepak bola bersama Indonesia Muda Bandung. Sejak saat itulah karirnya mulai menemui arah hingga menembus skuat olimpiade.
Dalam perjalanan melatih Timnas Indonesia, Tony pelatih kelahiran 6 Januari 1913 ini pun akhirnya menemukan sosok pemain lain. Ia menemukan striker luar biasa bernama Ramang. Sosok striker ini pun menjadi salah satu pemain terbaik yang pernah Indonesia miliki.
Awal pertemuan, Toni sempat kecewa saat Ramang ditempatkan pada posisi bek menggantikan posisi yang Sunar Arland tinggalkan. Namun eksperimen Toni mengubah segalanya. Ramang pun menjadi penyerang. Toni melihat kecepatan dan tendangan kerasnya. Ramang pun akhirnya menjadi pendobrak dan eksekutor andal.
Malam ini jika Indonesia kembali mengulang kejayaan masa lalu itu, Timnas Indonesia U-23 tidak hanya akan mencapai final Piala Dunia U-23 2024. Namun juga melenggang ke Oliampiade 2024 Paris.