Lajur Kanan Tol Bukan Jalur Santai, Pengendara Wajib Tahu
Masih banyak pengendara yang keliru memaknai fungsi lajur kanan di jalan tol. Tidak sedikit kendaraan yang melaju dengan kecepatan rendah atau bahkan menetap terlalu lama di lajur paling kanan tanpa tujuan yang jelas.
Padahal, sesuai ketentuan lalu lintas, lajur kanan hanya diperuntukkan untuk mendahului kendaraan lain, bukan digunakan secara terus-menerus.
Dalam aturan lalu lintas, jalan tol dirancang dengan pembagian fungsi lajur yang jelas. Lajur kiri digunakan untuk kendaraan yang melaju dengan kecepatan stabil, sedangkan lajur kanan disiapkan sebagai jalur mendahului.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini Persiapan Kendaraan Sebelum Perjalanan Jauh
Setelah proses menyalip selesai, pengemudi wajib kembali ke lajur kiri agar arus lalu lintas tetap lancar dan tertib.
Fungsi Lajur Kanan di Jalan Tol
Baca Juga: Kenalan dengan Curtiss Bespoke, Motor Listrik Super Eksklusif yang Harganya Sentuh Angka Miliaran
Kebiasaan berada terlalu lama di lajur kanan, yang kerap disebut sebagai lane hogging, dinilai berbahaya. Selain menghambat kendaraan lain yang ingin melaju lebih cepat, perilaku ini juga berpotensi memicu pengereman mendadak, perpindahan jalur secara tiba-tiba, hingga meningkatkan risiko kecelakaan beruntun, terutama saat kondisi lalu lintas padat.
Secara regulasi, penggunaan lajur kanan telah diatur dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Aturan tersebut menegaskan bahwa pengemudi wajib menggunakan lajur kiri, kecuali saat hendak mendahului kendaraan lain atau dalam kondisi tertentu sesuai arahan petugas. Dengan demikian, berada di lajur kanan tanpa alasan yang jelas termasuk pelanggaran tata tertib berlalu lintas.
Masih Banyak Melanggar Ini Aturan Pakai Lajur Kanan Di Tol
Risiko dan Sanksi Pelanggaran Lajur Kanan
Selain membahayakan keselamatan, pelanggaran penggunaan lajur kanan juga berpotensi dikenai sanksi. Pengemudi yang tidak mematuhi aturan penggunaan lajur dapat dikenakan denda sesuai ketentuan yang berlaku.
Penegakan aturan ini bertujuan menciptakan lalu lintas jalan tol yang lebih tertib, aman, dan efisien bagi seluruh pengguna jalan.
Pada kondisi tertentu, seperti saat kepadatan tinggi atau arus mudik dan balik, disiplin penggunaan lajur menjadi semakin penting. Jika banyak kendaraan menumpuk di lajur kanan tanpa kebutuhan mendahului, potensi kemacetan akan meningkat meskipun kapasitas jalan tol sebenarnya masih mencukupi.
Oleh karena itu, pengemudi diimbau untuk memahami etika serta aturan berkendara di jalan tol. Menggunakan lajur sesuai fungsinya bukan hanya soal kepatuhan terhadap hukum, tetapi juga bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Dengan disiplin kembali ke lajur kiri setelah mendahului, arus lalu lintas dapat mengalir lebih lancar dan risiko kecelakaan dapat ditekan. Kesadaran kolektif para pengendara menjadi kunci utama dalam menciptakan kondisi jalan tol yang aman dan nyaman.