FTNews - Banjir lahar dingin akibat intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Jumat (19/4) menewaskan tiga orang.

"Tercatat satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo. Dan dua warga meninggal dunia  akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari, Minggu (21/4).

Akibat peristiwa ini juga, kata Abdul, menyebabkan sembilan Kecamatan terdampak. Imbas meluapnya tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekirar Gunung Semeru.

Sembilan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasirian, Kecamatan Lumajang, dan Kecamatan Sukodono.

Serta Kecamatan Sumbersuko, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Padang, dan Kecamatan Tempeh.

“Tercatat empat rumah warga, satu unit sepeda motor, 24 unit DAM irigasi dan 17 jembatan rusak berat. Bahkan delapan jembatan putus total akibat luapan lahar”papar Abdul.

Selain itu, peristiwa tersebut mengakibatkan putusnya akses jalan Nasional Lumajang – Malang via Piket Nol Pronojiwo.

Yang hingga saat ini masih tutup dan dalam penanganan PT. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN Jawa -Bali).

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau untuk seluruhnya yang berada di sekitaran Daerah Aliran Sungai agar berhati hati dan siaga.

Serta meningkatkan kewaspadaannya dikarenakan visual gunung berkabut dan hujan di daerah puncak serta potensi Awan Panas yang sewaktu waktu bisa terjadi.

Saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih melakukan asesmen. Dan melakukan pembersihan material lahar dingin.

Juga terus memonitoring dampak lahar dingin ini ke aparat Kecamatan, aparat Kelurahan serta aparat Desa setempat.

”Guna melihat dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi, dikarenakan hujan lebat masih akan terjadi di wilayah Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang,”pungkasnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung api aktif dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut.

Puncak Semeru disebut Mahameru, yang menjadi puncak atau tanah tertinggi di pulau  Jawa.