Mobile Ad
Harus Segera Diteliti, Banyak Sesar yang Masih Misteri

Selasa, 09 Jan 2024

FTNews - Menurut Pusat Studi Gempa Nasional, ada sekitar 290 sesar aktif di Indonesia yang sudah terpetakan. Namun masih perlu penelitian lanjutan karena masih banyak sesar yang belum terpetakan.

Jika demikian konsekuensinya ketika sesar aktif itu bergerak akan memicu gempa dangkal yang bersifat merusak.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, ada tantangan mitigasi dan edukasi gempa di Indonesia. Salah satunya adalah masih banyaknya sesar-sesar aktif di darat yang belum terpetakan. Atau belum diketahui sama sekali.

"Catatan BNPB dari gempa Pasaman-Pasaman Barat, Cianjur tahun 2023 dan Sumedang 2023 terjadi akibat sesar yang belum terpetakan dengan baik sebelumnya," katanya kepada FTNews, di Jakarta, Selasa (9/1).

Dengan adanya temuan-temuan sesar aktif ini tentu saja akan menjadi referensi bagi BNPB dan pemerintah daerah dalam memutakhirkan peta risiko bencana.

Nantinya peta ini menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun rencana tata ruang kawasan dan rencana detail tata ruang (RDTR) berbasis mitigasi bencana

"Kita mengharapkan tugas penelitian ini bisa didorong oleh BRIN dan universitas (akademis). Agar riset-riset kebumian khususnya pemetaan sesar-sesar aktif darat ini bisa masif. Atau setidaknya di kawasan-kawasan padat penduduk atau kawasan pusat pertumbuhan ekonomi," papar Muhari.

Biaya riset lanjutnya tentu saja tidak sebesar biaya yang harus negara keluarkan ketika bencana sudah memakan korban jiwa dan harta.

"Tetapi memang perlu skala prioritas agar anggaran yang ada bisa kita optimalkan untuk kawasan-kawasan prioritas," imbuhnya.

Gempa menyebabkan kerugian materiil. Foto: ITB

131,8 Juta Jiwa Berpotensi Terpapar Gempa


Mengutip inarisk.bnpb.go.id potensi jiwa yang terpapar bencana gempa bumi di Indonesia mencapai 131,8 juta orang. Sedangkan tsunami mengancam 4,2 juta jiwa di Indonesia.

Luas potensi bahaya gempa bumi ada di sekitar 60,1 juta hektare (ha) lokasi di Indonesia. Lalu tsunami pada 1,18 juta ha.

Potensi kerugian aspek fisik jika gempa terjadi dari seluruh wilayah rawan itu mencapai Rp654 miliar dan kerugian ekonomi Rp456,7 miliar.

Sementara itu potensi kerugian fisik tsunami Rp33,2 miliar dan ekonomi Rp9,7 miliar.

Dari total provinsi, tiga wilayah dengan potensi ancaman terbesar berada di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement