.jpg)
.jpg)
.gif)
2.gif)
.jpg)
.jpg)
FTNews - Artis Millen Cyrus mengungkapkan alasannya tidak ingin mengubah kelamin menjadi wanita. Diketahui dirinya adalah seorang transpuan.
Keponakan Ashanty ini menceritakan konsultasinya dengan seorang dokter dalam siniar Safe Space Podcast.
Millen mengatakan, operasi kelamin memiliki risiko dan kesiapan mental yang tinggi.
Dari dokter tersebut, Millen mengetahui bahwa operasi perubahan kelamin memiliki dua teknik, yaitu skin graft dan laparoskopi.
https://twitter.com/oxhiruzen/status/1815690733380333776
Skin graf adalah mencangkok kelamin dari kulit Mr P. Sementara, laparoskopi membuat saluran kelamin yang langsung menyambung dengan usus.
“Jadi dia (laparaskopi) akan menghasilkan cairan, cuma memang bakal lebih bau aja. Cuman ya memang bisa menghasilkan cairan,” jelas Millen.
Setelah mengetahui hal ini, Millen merasa tidak tertarik dan tidak siap dengan operasi kelamin. Ia pun takut membayangkan hal itu terjadi pada alat vitalnya.
Foto: Instagram
“Makanya lebih enak yang normal aja deh,” ungkapnya.
Tak hanya bercerita soal bahayanya, operasi kelamin juga membuat seorang menjadi berbeda secara psikis.
Transgender yang melakukan operasi akan memiliki dunianya sendiri, sehingga tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Foto: Instagram
“Kalau yang udah potong (alat kelaminnya) kadang suka beda gitu kayak ga nyambung aja, mereka tuh kayak ada dunianya sendiri,” ungkap Millen.
Menyadari risiko yang akan dihadapinya setelah operasi, Millen pun tidak akan melakukan perubahan kelamin.
“Tapi dokter akan ngeyakinin elo ‘kalo lo mau potong lo nggak akan bisa balik’ gitu. Jujur aja kalau gue punya komitmen memang tidak mau potong,” imbuhnya.
Keponakan Ashanty ini menceritakan konsultasinya dengan seorang dokter dalam siniar Safe Space Podcast.
Millen mengatakan, operasi kelamin memiliki risiko dan kesiapan mental yang tinggi.
Dari dokter tersebut, Millen mengetahui bahwa operasi perubahan kelamin memiliki dua teknik, yaitu skin graft dan laparoskopi.
https://twitter.com/oxhiruzen/status/1815690733380333776
Skin graf adalah mencangkok kelamin dari kulit Mr P. Sementara, laparoskopi membuat saluran kelamin yang langsung menyambung dengan usus.
“Jadi dia (laparaskopi) akan menghasilkan cairan, cuma memang bakal lebih bau aja. Cuman ya memang bisa menghasilkan cairan,” jelas Millen.
Setelah mengetahui hal ini, Millen merasa tidak tertarik dan tidak siap dengan operasi kelamin. Ia pun takut membayangkan hal itu terjadi pada alat vitalnya.
Foto: Instagram“Makanya lebih enak yang normal aja deh,” ungkapnya.
Tak hanya bercerita soal bahayanya, operasi kelamin juga membuat seorang menjadi berbeda secara psikis.
Transgender yang melakukan operasi akan memiliki dunianya sendiri, sehingga tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Foto: Instagram“Kalau yang udah potong (alat kelaminnya) kadang suka beda gitu kayak ga nyambung aja, mereka tuh kayak ada dunianya sendiri,” ungkap Millen.
Menyadari risiko yang akan dihadapinya setelah operasi, Millen pun tidak akan melakukan perubahan kelamin.
“Tapi dokter akan ngeyakinin elo ‘kalo lo mau potong lo nggak akan bisa balik’ gitu. Jujur aja kalau gue punya komitmen memang tidak mau potong,” imbuhnya.
Topik Terkait:
Pencinta "Thrift" Biar Gak Ketipu, Ini Tipsnya!
9 Januari 2024
Tips Terhindar dari Radang Tenggorokan saat Puasa
28 Maret 2024
Hati-hati Sederet Profesi Ini Rentan Selingkuh
10 Januari 2024
Waspadai Tanda-tanda Ini, Bisa Berujung Perselingkuhan!
10 Januari 2024
Supaya Nggak Selingkuh : Obati 'Luka Lama' dan Kenali Pasangan
10 Januari 2024
4 Kematian Ini Paling Menyakitkan Bagi Manusia
10 Januari 2024
.png)