Mobile Ad
Ternyata Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Sudah 2 Tahun Tak Huni Unit

Minggu, 10 Mar 2024

FTNews - Polisi mengungkap fakta baru di balik tewasnya satu keluarga berinisial EA (50), AEL (52), JWA (13), dan JL (15) usai terjatuh dari rooftop di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Jalan Infeksi Teluk Intan, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3).

Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan bahwa para korban sudah tidak menempati unit apartemen sejak dua tahun lalu.

“Korban ini sudah lama tidak menempati salah satu tempat tinggalnya yang ada di apartemen ini, sudah 2 tahun,” kata Agus, kepada wartawan, pada Minggu (10/3).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa korban diketahui kembali ke apartemen pada Sabtu, 9 Maret 2024 dan langsung melancarkan aksinya.


“Baru (Sabtu) mereka kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini,” jelas Agus.

Sementara itu hal ini diketahui usai pihak kepolisian memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

“Hasil sementara keterangan saksi-saksi yang sudah kita ambil, mereka menyatakan seperti itu,” ucap Agus.


Kemudian Agus menuturkan saat ini pihaknya juga masih mendalami motif satu keluarga melancarkan aksi bunuh diri ini.

Ditemukan Tewas

Untuk diketahui, satu keluarga ditemukan tewas usai terjatuh dari rooftop di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Jalan Infeksi Teluk Intan, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).

Mereka yang tewas masing-masing berinisial EA (50), AEL (52), JWA (13), dan JL (15)

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan membenarkan adanya insiden satu keluarga tewas tersebut.

“Benar satu keluarga, 2 cowok 2 cewek,” kata Gidion, dalam keterangannya, pada Minggu (10/3).

Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan bahwa satu keluarga tersebut terindikasi bunuh diri.

“Betul indikasi bunuh diri, yang pasti motifnya bunuh diri. Penegasan saja satu keluarga,” ucap Agus.

Sementara itu, diketahui akibat kejadian tersebut korban mengalami luka-luka pada bagian kepala, patah tulang di sekujur tubuh, tangan hingga kaki.

Kemudian Agus mengungkapkan indikasi bunuh diri juga dapat dilihat bahwa keempatnya dalam kondisi tangan terikat bersamaan saat ditemukan tewas.

“Pada saat terjatuh itu kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat,” jelas Agus.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement