Lawan Brunei, Indonesia Harus Lebih "Pede"
Olahraga

INDONESIA bakal melakoni laga kedua Grup A Piala AFF 2022 melawan Brunei Darussalam di Stadion Nasional, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/12) petang. Pertandingan yang diharapkan akan bisa dilalui Tim Merah Putih dengan kemenangan.
Seperti halnya Kamboja, yang berhasil dikalahkan Egy Maulana Vikri dkk 2-1 dalam laga pembuka di Stadion Utama GBK Senayan, pekan lalu, Brunei bisa dikatakan sebagai tim yang secara kualitas sama dengan Kamboja. Walaupun ada peningkatan performa dari Kamboja, secara umum kekuatan Brunei tidak lebih baik dari Kamboja.
Baca Juga: Kejagung Sita Dua Aset Surya Darmadi, Salah Satunya Hotel di Bali
Makanya, tak berlebihan apabila Indonesia digadang-gadang akan bisa memetik angka penuh dari tim yang untuk pertama kalinya hadir setelah 26 tahun absen di ajang Piala AFF.
Kualitas permainan Brunei tidaklah istimewa. Mereka tekuk lutut dari juara bertahan Thailand 0-5 dalam pertandingan pertamanya. Nyaris tidak ada perlawanan memadai dari Brunei walaupun penampilan Thailand terlihat masih biasa-biasa saja. Kekalahan telak kedua juga ditelan Brunei dari Filipina 1-5.
Mungkin yang jadi pertanyaan, adalah berapa jumlah kemenangan yang bisa dibukukan Indonesia dari Brunei? Apakah bisa menyamai hasil Thailand yang sukses memberondong lima gol? Lebih dari lima gol? Atau, jangan-jangan malah tak sanggup mencetak lima gol?
Baca Juga: HUT Ke-79 RI, Kapolri: Nusantara Baru Indonesia Maju
Mereview lagi penampilan perdana skuat Garuda melawan Kamboja, secara permainan masih mengecewakan. Pun demikian dalam hal penyelesaikan akhir di gawang lawan.
Barisan pertahanan pun belum tampak solid. Masih terlihat sejumlah celah yang bisa ditembus lawan. Hadirnya pemain baru hasil naturalisasi, Jordy Amat, belum memberikan jaminan penuh lini pertahanan tim nasional benar-benar kuat. Lawan Kamboja belum menjadi ujian sesungguhnya bagi pemain berdarah Indonesia-Spanyol itu.
Kita mencatat sejatinya Indonesia dapat menciptakan lebih dari dua gol ke gawang Kamboja jika saja aksi individu Egy dan Witan Sulaiman tak kandas saat sudah berhadap-hadapan dengan penjaga gawang. Atau para pemain lain bisa lebih tenang dan tak terburu-buru saat sudah memasuki area pertahanan lawan.
Melawan Brunei harus lebih "pede", tenang, dan sabar. Kerja sama tim pun harus lebih solid. Sebagai pelatih, Shin Tae-yong (STY) pasti lebih tahu apa yang kurang dan harus segera diperbaiki jelang lawatan ke "kandang" Brunei.
Bahwa kemudian pelatih asal Korea ini akan melakukan rotasi itu merupakan wewenangnya. Toh, saat melawan Kamboja beberapa pergantian juga sudah dilakukan kendati hasilnya belum optimal.
Setidaknya STY sudah menyimak penampilan Ilija Spasojevic, Sadil Ramdani, Yakob Sayuri, Edo Febriansyah, dan Dendy Sulistiawan, walau terlihat belum sepenuhnya menyatu.
Masih ada nama-nama lain, seperti Rachmat Irianto, Rizky Ridho, Hansamu Yama sebagai pemain bertahan. Mereka bisa dicoba. Ada juga Syahrian Abimanyu dan M Ramadhan Sanantha di barisan penyerang yang berkesempatan diturunkan.
Yang patut diingat adalah Indonesia perlu mewaspadai kebangkitan Brunei yang pastinya tak mau menelan kekalahan kedua kalinya, apalagi gawang mereka sampai dibombardir dan hanya akan menjadi lumbung gol buat tim lawan.
Selamat bertanding Indonesia!
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Forumterkininews.id