Makin Ketatnya Persaingan di Industri Teknologi, CEO Baru Intel Akan PHK 21 Ribu Karyawan

Untuk menghadapi ketatnya persaingan di industri teknologi, CEO baru Intel, Lip-Bu Tan dikabarkan akan melakukan PHK besar-besaran hingga 20% dari total karyawannya yakni sekitar 21.780 orang. Meskipun laporan keuangan Q1 2025 positif, Tan menegaskan bahwa ini merupakan langkah penting untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Tan mengungkapkan keputusan besarnya itu kepada seluruh karyawan melalui sebuah memo internal, yang dipublikasikan di situs web resmi Intel. Rencana tersebut akan direalisasikan mulai kuartal kedua 2025.

“Seperti yang saya katakan saat saya bergabung, kami perlu membuat beberapa keputusan yang sangat sulit untuk menempatkan perusahaan kami pada posisi yang kokoh untuk masa depan. Ini akan dimulai pada Q2 dan kami akan bergerak secepat mungkin selama beberapa bulan ke depan. Kita perlu menghadapi tantangan secara langsung dan mengambil tindakan cepat untuk kembali ke jalur yang benar," ujar Lip-Bu Tan dalam suratnya seperti dikutip dari Venture Beat.

Intel Akan PHK 21 Ribu Karyawannya (instagram)

Tidak hanya PHK Karyawan, Tan juga mengkritik budaya lama di Intel yang dianggap lamban dan birokratis. Fokus utama kini adalah mempercepat inovasi dengan mengurangi rapat yang tidak perlu, mengecilkan ukuran tim dan meningkatkan kolaborasi antar engineer. Transformasi ini bertujuan mengembalikan Intel ke akar inovasinya, dengan memperkuat bidang-bidang teknologi seperti AI dan chip.

Baca Juga: TVRI Akui Tidak Ketat dalam Proses Rekrutmen Kontributor Daerah

Selain itu, Intel menjual 51% saham divisi Altera untuk mendapatkan dana segar sekitar US$9 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat keuangan perusahaan dan mendukung proyek riset teknologi baru. Langkah-langkah besar ini diharapkan dapat membawa Intel kembali ke puncak inovasi dan memperkuat posisinya di pasar global.

Tan juga mewajibkan karyawan Intel untuk masuk kantor empat hari dalam seminggu. Kebijakan baru ini berlaku mulai 1 September 2025. “Saat kami menghabiskan waktu bersama secara langsung, hal itu mendorong diskusi dan perdebatan yang lebih menarik dan produktif. Hal itu mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat dan memperkuat hubungan kami dengan rekan kerja,” tutupnya.