Mengapa Gus Dur Selalu Diingat saat Imlek?
Nasional
.jpg)
Hari ini khususnya warga Tionghoa di Indonesia merayakan Tahun Baru Imlek 2025, tepat jatuh pada tanggal 29 Januari.
Perayaan Tahun Baru Imlek di tanah air tak lepas dari kebijakan Presiden Ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Saat Gus Dur menjadi Presidenlah warga Tionghoa dapat dengan bebas menjalankan kegiatan peribadatan maupun tradisi terbuka di depan umum.
Baca Juga: Fakta Menarik Kue Keranjang Makanan Khas Imlek
Pada masa Presiden Soeharto, etnis Tionghoa dilarang melaksanakan tradisi secara terbuka. Etnis Tionghoa hanya dapat merayakan hari keagamaan atau adat istiadat secara tertutup di lingkungan keluarga.
Gus Dur kemudian mengubah kebijakan itu dengan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina.
Keppres yang diteken Gus Dur menjadi angin segar bagi masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia. Mereka dapat menjalankan kembali agama, kepercayaan, dan adat istiadatnya, termasuk perayaan Imlek dengan bebas seperti terjadi saat ini.
Baca Juga: Bikin Heboh, China Hadirkan Tarian Robot Humanoid Dalam Perayaan Imlek
Gus Dur menempatkan warga Tionghoa memiliki hak yang sama dengan entis atau suku yang lain di Indonesia. Itulah awal mula perayaan Imlek dapat dinikmati oleh semua orang seperti saat ini.