Mengapa India Menyerang Pakistan?

Politik

Rabu, 07 Mei 2025 | 15:33 WIB
Mengapa India Menyerang Pakistan?
Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry. (X @GovtofPakistan)

India telah melakukan serangkaian serangan terhadap Pakistan pada Rabu (7/5/2025) pagi.

rb-1

Serangan itu terjadi setelah dua minggu insiden penembakan para turis di Pahalgam, Kashmir.

Serangan India itu terjadi setelah 15 hari serangan terhadap wisatawan di kota Pahalgam di wilayah Kashmir yang dikelola India pada tanggal 22 April.

Baca Juga: BMKG: Suhu Panas di Indonesia Masih Normal, Belum Ekstrem

rb-3

India menyalahkan kelompok bersenjata yang diklaim didukung oleh Pakistan. Namun, Pakistan membantah terlibat dalam serangan itu.

Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry. (X @GovtofPakistan)

India pun menyerang beberapa wilayah Kashmir dan wilayah yang dikuasai Pakistan dengan rudal.

Serangan India itu menyebabkan sedikitnya delapan orang tewas, termasuk seorang anak berusia tiga tahun.

Baca Juga: Babak Baru Gencatan Senjata, Pakistan Lepaskan Penjaga Perbatasan India yang Ditangkap

Militer Pakistan melaporkan bahwa rudal India menargetkan enam kota, termasuk empat titik berbeda di provinsi Punjab.

India menyerang Pakistan di wilayah padat penduduk untuk pertama kalinya sejak perang tahun 1971.

India melaporkan bahwa militer menggelar “Operasi Sindoor” dengan menargetkan sembilan lokasi yang memiliki “infrastruktur teroris”.

Perdana Menteri India Narendra Modi (X @RisingKashmir)

Pakistan Membalas

Pakistan pun membalas serangan India dengan menerbangkan jet tempurnya.

Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat India. Pernyataan itu belum dikonfirmasi oleh India.

Konflik India dan Pakistan begitu mengerikan, karena kedua negara itu memiliki senjata nuklir.

Di mana India menyerang Pakistan?

Juru bicara militer Pakistan Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, dalam jumpa persnya mengatakan bahwa rudal India menargetkan empat lokasi di Punjab dan dua di Kashmir yang dikuasai Pakistan.

Serangan India terjadi sekitar pukul 1 pagi pada hari Rabu (7/5/2025) waktu setempat.

Serangan terbesar terjadi di Ahmedpur Sharqia, dekat kota Bahawalpur di Punjab.

Ahmed Sharif Chaudhry menuturkan, kompleks masjid terkena serangan dan lima orang tewas, termasuk seorang gadis berusia tiga tahun.

Serangan lainnya terjadi di kota Muridke, sebuah desa dekat kota Sialkot, dan Shakar Garh, semuanya di Punjab.

Pihak berwenang Pakistan melaporkan, dua lokasi di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, yakni Muzaffarabad dan Kotli, terkena serangan, dan dua masjid hancur.

Serangan itu mengakibatkan seorang gadis berusia 16 tahun dan seorang anak laki-laki berusia 18 tahun termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan tersebut.

Chaudhry mengatakan, sedikitnya delapan warga Pakistan tewas dan 35 orang terluka dalam serangan itu.

Tanggapan Pakistan atas Serangan India

Para pemimpin Pakistan, baik politik maupun militer, menyampaikan bahwa negaranya telah mengerahkan pertahanannya, termasuk menerbangkan jet tempur.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, memuat tulisan di media sosial X, dengan mengatakan balasan “sedang diberikan” kepada India.

Pakistan pun telah mengklaim pihak militernya telah menembak jatuh hingga lima jet India, termasuk tiga Rafale, pesawat tempur modern yang dibeli India dari Prancis dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar, serta Menteri Pertahanan Khawaja Asif, juga mengklaim di media berita internasional bahwa Pakistan telah menjatuhkan beberapa jet India.

Militer Pakistan juga mengatakan bahwa India telah menembakkan semua rudalnya dari wilayah udara India.

Jika Pakistan menembak jatuh pesawat India, maka Pakistan menembaki pesawat tersebut saat berada di wilayah udara India.

Namun, pihak India belum mengomentari klaim Pakistan tersebut, apakah semua pesawat tempur India yang berpartisipasi dalam serangan telah kembali selamat ke pangkalan masing-masing.

Mengapa India menyerang Pakistan?

Berawal dari insiden penembakan di lembah Baisaran di wilayah Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India.

Orang-orang bersenjata itu menewaskan 26 pria, termasuk 25 wisatawan dan seorang penunggang kuda poni lokal, setelah memisahkan mereka dari wanita.

Selama bertahun-tahun India menyalahkan Pakistan karena mendukung, mempersenjatai, dan melatih kelompok bersenjata, yang dituduhnya memicu masalah di lembah tersebut.

India serang Pakistan dengan sandi Operasi Sindoor. (X)

Pakistan bersikeras bahwa mereka hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik kepada gerakan pemisahan diri Kashmir.

Setelah serangan bulan lalu, India menyalahkan kelompok yang tidak dikenal, Front Perlawanan (TRF), dan mengklaim bahwa kelompok itu adalah kelompok yang didukung Pakistan dan memiliki tempat berlindung di sana.

Pakistan pun ikut mengecam serangan itu, namun membantah keras telah terlibat dengan menuntut penyelidikan yang "transparan, kredibel, dan tidak memihak" atas insiden tersebut.

India, yang telah menargetkan Pakistan pada tahun 2019 dan 2016, usai serangan terhadap pasukannya, mengatakan akan membalas.

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan negara akan mengejar penyerang Kashmir hingga “ujung bumi”.

Namun, lebih dari dua minggu kemudian, tentara India masih menyisir hutan Kashmir, mencari penyerang, bahkan saat serangan telah mengenai target di seberang perbatasan.

Mengapa Kashmir Jadi Rebutan India dan Pakistan?

India dan Pakistan, yang memiliki jumlah populasi gabungan sebanyak 1,6 miliar atau sekitar seperlima populasi dunia masih berperang memperebutkan wilayah Kashmir.

Kedua negara tetangga itu terlibat dalam tiga dari empat perang sebelumnya memperebutkan wilayah Kashmir, yang mencakup wilayah seluas 22.200 kilometer persegi (85.800 mil persegi).

India dan Pakistan menguasai sebagian wilayah Kashmir, sedangkan China menguasai sebagian wilayah lainnya, namun terus mengklaim wilayah tersebut secara penuh.

Bagaimana ketegangan meningkat sejak serangan Pahalgam?

Sejak 22 April 2025, ketegangan antara India dan Pakistan telah meningkat, yang berpuncak pada hubungan diplomatik yang sudah terbatas semakin terpukul.

India telah menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Perairan Indus, yang mana India berbagi perairan dari enam sungai dengan Pakistan.

Karena India adalah negara bagian di hulu sungai, secara teori, India dapat membatasi akses Pakistan terhadap air yang menjadi haknya dan yang diandalkannya.

India juga mencabut visa bagi warga negara Pakistan.

Pakistan pun mengancam akan menangguhkan Perjanjian Simla .

India dan Pakistan telah saling mengusir diplomat dan warga negaranya, sementara kedua negara juga telah menutup perbatasan dan menutup wilayah udara.

Di wilayah Kashmir yang dikelola India, pihak berwenang telah menahan lebih dari 2.000 penduduk, beberapa dari mereka berdasarkan undang-undang antiterorisme, menghancurkan rumah-rumah para pejuang yang diduga dan memberlakukan tindakan keamanan yang ketat.

Mengapa India Pakai Nama Operasi Sindoor?

Militer India telah menjuluki serangan rudalnya di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan sebagai “Operasi Sindoor”.

Sindoor adalah kata dalam bahasa Hindi untuk warna merah terang, pigmen merah yang sering dioleskan oleh wanita Hindu yang sudah menikah di dahi mereka.

Nama operasi itu tampaknya merujuk pada cara para penyerang menembak korban mereka di Pahalgam pada 22 April.

Beberapa korban yang selamat mengisahkan bahwa orang-orang bersenjata itu memisahkan turis pria dari wanita, dan kemudian dengan jelas mengidentifikasi mereka yang non-Muslim sebelum menembak mati mereka, sehingga istri mereka yang beragama Hindu menjadi janda.

Sindoor biasanya tidak lagi dikenakan setelah suami wanita itu meninggal dunia.

Sumber: Aljazeera

Tag India Pakistan kashmir

Terkini