Mengenal Istilah ACAB 1312 dan Kaitannya dengan Tragedi Tragis Driver Ojol Affan Kurniawan
Nasional

Perbincangan publik soal tindakan aparat kembali memanas setelah tragedi meninggalnya Affan Kurniawan pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Affan Kurniawan merupakan seorang driver ojek online (ojol) berusia 21 tahun yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob
Di tengah gelombang duka dan protes yang muncul, sejumlah ekspresi kemarahan masyarakat turut menyeruak. Termasuk penggunaan istilah ACAB dan kode 1312 di media sosial maupun aksi solidaritas.
Baca Juga: Asal Mula Arti ACAB 1312, Protes Sub Kultur Punk yang Menjalar ke Indonesia
Istilah ini kerap digunakan sebagai simbol kritik keras terhadap kepolisian yang dianggap melakukan tindak represif atau sewenang-wenang.
Apa Itu ACAB 1312?
ACAB. [Instagram]ACAB adalah singkatan dari bahasa Inggris All Cops Are B*st*rds, yang jika diterjemahkan berarti "Semua Polisi adalah B*jing*n".
Kode angka 1312 merupakan representasi numerik dari huruf-huruf dalam akronim tersebut: 1 untuk huruf A, 3 untuk huruf C, 1 untuk huruf A, dan 2 untuk huruf B.
Dengan demikian, 1312 adalah bentuk simbolis dari kata ACAB. Istilah ini lazim ditemui dalam grafiti, tato, poster, maupun unggahan media sosial.
Makna yang terkandung di dalamnya adalah protes dan penolakan terhadap tindakan aparat kepolisian yang dianggap melanggar etika, melakukan penindasan, atau menggunakan kekerasan berlebihan terhadap masyarakat.
Asal Usul dan Perkembangan Istilah
ACAB 1312. [Instagram]Sejarah penggunaan ACAB diperkirakan bermula di Inggris pada era 1920-an hingga 1940-an, ketika para buruh menggunakan istilah “All Coppers Are B*st*rds” untuk melawan tindakan keras aparat yang membubarkan aksi mogok kerja.
Polisi pada masa itu dipandang sebagai perpanjangan tangan kelas penguasa yang menekan kelas pekerja. Seiring waktu, istilah ACAB berkembang menjadi simbol perlawanan global terhadap kebrutalan polisi.
Setelah peristiwa besar seperti kematian George Floyd di Amerika Serikat pada 2020, ACAB 1312 semakin meluas penggunaannya sebagai bentuk unjuk rasa atas ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan aparat.
Relevansi dengan Kasus Affan Kurniawan
Tragedi yang menimpa Affan Kurniawan membuat istilah ACAB 1312 kembali ramai digunakan di linimasa media sosial Indonesia.
Banyak warganet dan komunitas ojol yang merasa kematian Affan adalah bukti nyata dari minimnya kontrol dan disiplin aparat di lapangan.
Video yang memperlihatkan rantis Brimob melindas Affan menjadi pemicu kemarahan publik.
Tagar bernuansa kritik terhadap kepolisian pun beredar, termasuk penggunaan kode 1312 sebagai bentuk solidaritas sekaligus ekspresi kekecewaan atas peristiwa yang dianggap mencerminkan wajah represif aparat.
Meski kasar jika diterjemahkan secara literal, ACAB 1312 sejatinya lebih dilihat sebagai simbol kritik keras daripada sekadar penghinaan.
Penggunaannya merefleksikan rasa frustrasi masyarakat ketika berhadapan dengan praktik kekerasan aparat yang dinilai tidak proporsional.
Dalam konteks Indonesia saat ini, kematian Affan menjadi peringatan serius akan perlunya evaluasi menyeluruh dalam operasi aparat di lapangan.
Presiden Prabowo Subianto telah berjanji akan mengusut tuntas kasus ini secara transparan, namun sorotan publik tetap tajam.