Mengerikan, Ini Dugaan Motif Penembakan Tiktoker Cantik Asal Meksiko yang Sedang Siaran Langsung

Valeria Marquez, seorang influencer, tiktoker asal Meksiko tewas mengenaskan ketika sedang siaran live. Ia sedang berinteraksi kepada pengikut TikToknya dari salon kecantikannya di Zapopan, ketika seorang pria tiba-tiba datang untuk mengantarkan paket kecil.

“Dia anak babi kecil!” seru influencer kecantikan berusia 23 tahun itu saat dia kembali ke penontonnya dan membuka bungkus boneka binatang itu, sambil tersenyum mengibaskan rambut pirang panjangnya ke atas bahunya.

Beberapa saat kemudian dia terjatuh di kursinya dengan darah menggenang di meja di depannya, bahkan saat siaran langsung berlanjut. Rekaman itu berakhir saat orang lain mengangkat teleponnya.

Baca Juga: Piala Dunia U-17: AS, Meksiko, dan Kanada Juga Berlatih di Bali

Valeria Marquez. (TikTok)

Dikutip CNN, menurut kantor Kejaksaan Agung Jalisco, Marquez ditembak mati oleh seorang pria tak dikenal di salonnya dalam kasus yang diselidiki sebagai dugaan pembunuhan perempuan, pembunuhan seorang perempuan atau anak perempuan karena alasan berbasis gender.

Kematian Marquez mengejutkan publik Meksiko yang telah lama berjuang dengan tingginya tingkat pembunuhan dan kekerasan terhadap perempuan.

Beberapa hari sebelumnya, seorang perempuan lainnya – seorang calon wali kota di negara bagian Veracruz – juga ditembak mati saat siaran langsung bersama tiga orang lainnya.

Baca Juga: Meksiko Gugat Google Gara-gara Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika

Meskipun tidak semua pembunuhan yang melibatkan perempuan merupakan pembunuhan terhadap perempuan (femisida), namun banyak juga yang termasuk dalam jenis pembunuhan tersebut.

Femisida atau feminisida adalah sebuah istilah kejahatan kebencian berbasis jenis kelamin, yang banyak didefinisikan sebagai "pembunuhan intensional terhadap kaum perempuan karena mereka adalah perempuan".

Valeria Marquez. (TikTok)

Pada tahun 2020, seperempat pembunuhan terhadap perempuan di Meksiko diselidiki sebagai pembunuhan berbasis gender, dan kasus-kasus dilaporkan terjadi di 32 negara bagian Meksiko, menurut Amnesty International.

Menurut data pemerintah Meksiko, tahun lalu ada 847 kasus femisida yang dilaporkan secara nasional – dan 162 kasus dalam tiga bulan pertama tahun ini.