Video Momen Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Jadi Korban Pelecehan di Hadapan Publik

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengalami tindakan pelecehan saat tengah menyapa warga di kawasan pusat bersejarah Mexico City pada Rabu (5/11/2025). Insiden tersebut terekam kamera dan dengan cepat viral di media sosial, memicu gelombang kemarahan publik.

Dalam rekaman yang beredar di platform X dan TikTok, seorang pria terlihat mendekati Sheinbaum dari samping. Ia kemudian mencoba merangkul, mencium, dan meremas bagian dada presiden sebelum petugas keamanan bereaksi dan menarik pelaku menjauh.

Kejadian berlangsung sangat cepat, namun cukup jelas terlihat dalam video. Banyak aktivis perempuan menyebut peristiwa ini sebagai bukti masih rentannya ruang aman bagi perempuan, bahkan bagi seorang presiden.

Baca Juga: Piala Dunia U-17: AS, Meksiko, dan Kanada Juga Berlatih di Bali

Momen Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum jadi korban pelecehan seksual oleh pria tak dikenal. [TikTok]

Meski diserang secara mendadak, Sheinbaum tampak berusaha tetap tenang. Ia terlihat menepis tangan pelaku dan mempertahankan ekspresi tenang meski situasinya mengancam.

Bahkan, ia masih sempat berfoto dengan pria tersebut. Momen ini benar-benar membuat banyak warganet semakin geram setelah video itu tersebar luas.

Baca Juga: Mengerikan, Ini Dugaan Motif Penembakan Tiktoker Cantik Asal Meksiko yang Sedang Siaran Langsung

Beberapa jam setelah insiden, Wali Kota Mexico City, Clara Brugada mengonfirmasi bahwa pelaku telah ditangkap. Ia menyebut pelaku berada dalam kondisi mabuk berat saat melakukan aksinya.

“Pelaku sudah diamankan. Ia dalam keadaan mabuk berat dan kini sedang diperiksa oleh pihak kepolisian,” ujar Brugada seperti dikutip dari New York Times, Jumat (7/11/2025).

Hingga kini, pelaku bernama Uriel Rivera Martínez, 33 tahun, masih menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian.

Dalam konferensi pers keesokan harinya, Presiden Sheinbaum menegaskan bahwa dirinya telah melaporkan peristiwa tersebut sebagai tindak kriminal. Ia menekankan bahwa keputusan melapor adalah bentuk solidaritas dengan seluruh perempuan Meksiko.

“Refleksi saya adalah: Jika saya tidak melapor, pesan apa yang akan diterima perempuan Meksiko? Jika ini bisa terjadi pada presiden, apa yang akan terjadi pada perempuan muda dan perempuan lainnya?” ujarnya.

Presiden Meksiko masih melayani ajakan pelaku untuk foto bersama. [TikTok]

Sheinbaum menambahkan bahwa pelecehan seksual merupakan tindak pidana di Mexico City, namun belum diatur sebagai kejahatan di tingkat federal. Ia berjanji akan mendorong pemerintah untuk meninjau hukum nasional agar semua perempuan dapat mengajukan tuntutan serupa.

Presiden ke-63 itu menyatakan bahwa ruang pribadi perempuan tidak boleh dilanggar dalam bentuk apa pun. Ia juga menyerukan kampanye edukasi untuk mencegah tindakan pelecehan.

“Kita harus membuat ini terlihat dan berkata tidak, dengan sangat tegas. Ruang pribadi perempuan tidak boleh dilanggar.” tegas Sheinbaum.

Meski banyak pihak mempertanyakan sisi keamanan yang dianggap longgar, Sheinbaum mengatakan tidak akan mengubah kebiasaannya berbaur dengan masyarakat. Ia menegaskan bahwa satu insiden tidak akan membuatnya menjaga jarak dari rakyat. “Kami tidak akan mengubah siapa kami. Kami harus tetap dekat dengan rakyat,” ujarnya.

Kejadian ini juga memperbarui perhatian publik terhadap isu kekerasan berbasis gender di Meksiko, yang telah lama menjadi masalah serius di negara tersebut. Banyak organisasi perempuan menyatakan solidaritas dan mendesak pemerintah untuk menjamin penegakan hukum yang tegas.

Claudia Sheinbaum dikenal sebagai presiden perempuan pertama dalam sejarah Meksiko dan tokoh yang sangat vokal memperjuangkan kesetaraan gender. Insiden pelecehan yang menimpanya justru memperkuat seruan untuk reformasi hukum yang lebih melindungi perempuan.