Menkes Ungkap Tiga Praktik Perundungan Dokter Senior ke Junior

Kesehatan

Jumat, 21 Juli 2023 | 00:00 WIB
Menkes Ungkap Tiga Praktik Perundungan Dokter Senior ke Junior

Forumterkininews.id, Jakarta - Perundungan (bullying) oleh senior terhadap dokter residen sering terjadi di rumah sakit. Hal itu juga menyebabkan korban alami kerugian mental hingga finansial.

rb-1

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap ada tiga celah praktik perundungan dalam agenda Konferensi Pers 'Memutus Praktik Perundungan Pada Program Spesialis Kedokteran' di Gedung Kemenkes Jakarta, Kamis (20/7).

"Nomor satu, ada suruhan yang sifatnya (menjadikan korban) pembantu pribadi. Perannya bukan untuk mengajar, tapi ada suruhan lain yang kalau tidak jawab, dicaci maki, kamu mampu atau 'enggak'," katanya.

Baca Juga: Data: 41 Persen Pelajar Indonesia Alami Perundungan dalam Sebulan

rb-3

Praktik tersebut dilakukan melalui kolom komunikasi media sosial WhatsApp Group yang disebutnya dengan nama "Jarkom".

Grup komunikasi itu diisi oleh kalangan dokter spesialis senior dan para juniornya yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis.

Kelompok tersebut memanfaatkan peserta didik layaknya asisten pribadi. Bahkan tidak jarang korbannya disuruh mengurus pakaian kotor, antar anak, hingga mengurus parkiran.

Baca Juga: Mengandung Etilen Oksida, BPOM Larang Penjualan Es Krim Haagen Dazs

"Kemudian lagi ada acara, oh ini kurang sendok plastik sudah jam 00.00 WIB, dia harus cari sendok plastik 200 biji karena ada makan-makan di tempat seniornya. Itu prioritas nomor satu," katanya.

Praktik perundungan lainnya, juga dialami peserta didik melalui perlakuan layaknya pembantu pribadi yang membantu tugas-tugas dokter senior.

"Yang nomor dua yang lebih ngeri dipakai seperti pekerja pribadi. Biasanya yang paling sering disuruh menulis tugas dari kakak seniornya, atau nulis jurnal penelitian. Karena ada juniornya, itu sebenarnya tugas kakak kelasnya, dia 'nyuruh' juniornya kerja, seniornya hanya meneliti," katanya.

Situasi itu membuat dokter junior yang seharusnya belajar spesialisasi yang diinginkan, jadi mengerjakan tugas seniornya yang tidak berhubungan dengan kespesialisasian korban, kata Budi menambahkan.

Praktik perundungan yang juga membuat Menkes Budi terkejut ada di kelompok 3, yang berkaitan dengan uang.

"Banyak juga junior yang disuruh 'ngumpulin' uang, ada yang jutaan sampai ratusan juta, bisa buat siapin rumah untuk kumpul-kumpul senior. Kontraknya setahun Rp50 juta, bagi rata dengan juniornya," katanya.

Tag Kesehatan Menkes Budi Gunadi Sadikin Perundungan Kedokteran

Terkini