Microsoft Larang Polisi AS Gunakan Pemindai Wajah Miliknya
Teknologi

FTNews - Kemajuan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan. Begitu pula dalam sektor keamanan, seperti pemindai wajah.
Meski dapat membantu dalam sektor keamanan, Microsoft melarang Kepolisian Amerika Serikat (AS) beberapa hal terkait penggunaannya. Mereka melarang Kepolisian AS menggunakan Azure OpenAI Service milik Microsoft untuk memindai wajah orang.
Microsoft secara terang-terangan melarang mereka melalui syarat dan ketentuannya. “Azure OpenAI Service melarang kegiatan identifikasi atau verifikasi identitas menggunakan media yang berisikan wajah orang-orang untuk semua orang. Termasuk, kepolisian negara atau lokal di Amerika Serikat,†tulis mereka.
Baca Juga: Bareskrim Panggil Konten Kreator "Ngemis Online" yang Viral di TikTok
Sebelumnya, Microsoft juga pernah mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menjual teknologi pemindai wajah ini ke Kepolisian AS pada Juni 2020 silam. Tetapi, jika ada regulasi yang kuat dan ketat yang melindungi Hak Asasi Manusia (HAM), maka mereka akan membuka peluang penjualan teknologi tersebut.
Cara Kerja Pemindai Wajah Azure OpenAI
Ilustrasi alur kerja pemindaian wajah Azure OpenAI. Foto: Microsoft
Baca Juga: Apple Luncurkan iPhone 14, Fitur Ini Cuma Ada di Versi Pro
Cara kerja dari pemindai wajah ini berawal dari Detect API. Pendeteksian ini berguna untuk mendeteksi wajah seseorang melalui sebuah gambar.
Selain itu, data tersebut akan mereka simpan rekaman wajah tersebut dengan menggunakan ID yang unik. Nantinya, data tersebut akan bekerja untuk mengidentifikasi atau memverifikasi wajah.
Pemindai wajah ini dapat mencatat sejumlah atribut yang berkaitan dengan wajah. Mulai dari pose kepala, umur, raut wajah, rambut wajah, dan juga kacamata. Atribut-atribut ini akan menjadi prediksi secara general, bukan klasifikasi yang sesungguhnya.
Lalu, teknologi milik Microsoft ini juga dapat mendeteksi wajah sesungguhnya atau palsu dalam aliran videonya. Hal ini sangat penting untuk mencegah orang-orang yang ini mengelabui sistem menggunakan fotografi, video, topeng, atau hal-hal lainnya.