Minggu Pagi, Kualitas Udara Jakarta Berpolusi ke-2 di Dunia
Metropolitan

FTNews – Kualitas udara di Jakarta pada Minggu pagi (2/6) menurut AirVisual (IQAir) mencapai 179 AQI US. Masuk kategori tidak sehat. Hal ini menjadikan Jakarta sebagai kota kedua dengan polusi udara terburuk di dunia.
Di posisi pertama ada Kampala, Uganda dengan 179 AQI US. Posisi ketiga Kinshasa, Kongo 167 AQI US. Ke empat Dubai, Uni Emirat Arab 160 AQI US. Ke lima Santiago, Cile 152 AQI US. Lalu ke enam Delhi, India 137 AQI US. Ketujuh Kota Ho Chi Minh, Vietnam mencapai 130 AQI US.
Pakar iklim dan lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Emilya Nurjani menyebut, kondisi cuaca saat musim kemarau berpengaruh terhadap tingkat polusi udara. Selain itu aktivitas manusia hingga masalah sampah turut menjadi faktor.
Baca Juga: Siapa Tia Rahmania? Putri Eks Bupati Barito Selatan yang Dipecat PDIP
Mengutip laman resmi UGM, Emilya menerangkan bahwa curah hujan dan kecepatan angin yang rendah sedikit banyak memengaruhi tingkat pencemaran udara.
"Secara teori memang benar, karena jika ada hujan maka gas hasil pembakaran akan larut dengan air dan diturunkan ke permukaan sehingga udara kembali bersih,†katanya.
Meski demikian, ia menekankan bahwa cuaca dan iklim bukan menjadi satu-satunya penyebab tingginya angka pencemaran udara. Faktor pemicu dari aktivitas manusia mulai dari sarana transportasi, industri, hingga permasalahan sampah ikut berkontribusi pada persoalan ini.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Kembali Memburuk Minggu Pagi
Terkait dampak kesehatan dari kualitas udara Jakarta yang buruk tentu mengancam kesehatan warganya. Udara yang bersih seharusnya menjadi komponen vital untuk mendukung keberlangsungan hidup manusia.
Ilustrasi anak terdampak polusi. Foto: Freepik
Dampak Kesehatan
Dosen Kesehatan Lingkungan dari Universitas Airlangga, Corie Indria Prasasti berpandangan udara bersih memainkan peranan kunci dalam menjaga kesehatan serta kesejahteraan manusia dan lingkungannya.
Kualitas udara Jakarta yang bersih berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik. Dengan menghirup udara bersih, manusia akan terhindar dan terlindungi dari berbagai penyakit.
“Pajanan udara buruk yang mengandung polutan seperti partikel halus (PM 2.5), ozon. NO2, Hidrokarbon, CO2 dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Iritasi mata dan tenggorokan, serta memperburuk alergi pernapasan, asma, dan penyakit jantung,†tandasnya.