Mitra Deradikalisasi Minta Penguatan Wawasan Kebangsaan Secara Berkala

Daerah

Jumat, 31 Maret 2023 | 00:00 WIB
Mitra Deradikalisasi Minta Penguatan Wawasan Kebangsaan Secara Berkala

Forumterkininews.id, Tasikmalaya – Penguatan wawasan kebangsaan dan keagamaan menjadi kunci untuk mensukseskan program deradikalisasi terhadap mitra deradikalisasi atau mantan narapidana terorisme (napiter).

rb-1

Sosialisasi pemahaman wawasan kebangsaan dan keagamaan kepada mitra deradikalisasi harus terus agar program deradikalisasi berjalan baik dan berhasil 'menyembuhkan' para mantan napiter.

"Masih banyak mantan napiter yang membutuhkan materi wawasan kebangsaan dan wawasan keagamaan yang lebih moderat," ujar M Taufik, salah seorang mitra deradikalisasi dalam Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama mitra deradikalisasi di Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (29/3). M Taufik mengharapkan silaturahmi seperti ini dapat dilaksanakan secara berkala, sehingga para mitra deradikalisasi dapat melakukan dialog dan bertukar pikiran terkait wawasan kebangsaan dan wawasan keagamaan. Ini penting agar para mitra deradikalisasi benar-benar 'sembuh' dari ideologi radikalisme dan terorisme yang pernah mereka anut, sekaligus kembali tulus mencintai tanah air Indonesia. Hal serupa dikatakan mitra deradikalisasi lainnya, Gilang. Menurutnya selama ini kelompok Islamis memiliki kesulitan untuk menjelaskan korelasi hukum negara di Indonesia dengan syariat Islam.

Sebanyak 19 orang Mitra Deradikalisasi yang tinggal di wilayah Kota Tasikmalaya mengikuti dialog keagamaan bersama Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid didampingi Kasubdit Bina Masyarakat Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko. Mitra Deradikalisasi tersebut tergabung dalam perkumpulan yang  bergerak secara aktif dalam bidang pencegahan Ppenyebaran paham radikal terorisme yaitu Yayasan Ansharul Islam yang digawangi oleh Anton Hilman dan kawan kawan.

Baca Juga: Seorang Pria Jadi Korban Penusukan di Utan Kayu Jaktim

rb-3

Menanggapi harapan mitra deradikalisasi itu, Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) KH Utawijaya, menyampaikan lima langkah bagaimana seseorang dapat memahami hubungan antara hukum negara dan hukum Islam.

"Pertama, seseorang harus memiliki kesadaran wujud bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan nama dan segala macam hal yang berbeda. Selanjutnya Kesadaran wujud akan berimbas kepada kesadaran privat atau pribadi bahwasanya saya lahir di Indonesia, beragama Islam, dan ditakdirkan oleh Allah untuk beragama Islam," kata Kiai Utawijaya.

Selanjutnya, kesadaran privat akan berpengaruh terhadap kesadaran publik yaitu sadar bahwa dia tinggal di ruang publik di mana mereka juga berada di tengah – tengah orang yang memiliki agama atau keyakinan, golongan dan suku bangsa yang berbeda. Kesadaraan publik terwujud saat mereka mampu menerima dan menghargai perbedaan (toleransi).

Baca Juga: TNI AU Turut Serta dalam Pencarian dan Penyelematan Helikopter Polda Jambi

"Kesadaran publik yang terwujud akan menyentuh dan menuju kepada kesadaraan sistem yaitu menyadari bahwa tengah berada dalam sistem NKRI yang mana sejak tahun 1945 telah memiliki 4 konsensus kehidupan berbangsa dan benegara," tutur Ketua FKPT Jabar itu.

Kelima, lanjut Kiai Utawijaya, saat kesadaran sistem sudah dapat diterima akan membentuk kesadaraan religi bahwa apa yang dilakukan merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT."

Sementara itu, Direktur Deradikalisasi mengharapkan para mitra deradikalisasi menjadikan puasa Ramadhan ini dapat menjadi momentum untuk memupuk toleransi antar sesama dan menjadi salah satu langkah untuk menggelorakan sikap anti terhadap kekerasan.

"Saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan tidak perlu untuk melakukan kegiatan sweeping dengan menutup tempat – tempat makan. Karena pada dasarnya puasa adalah upaya untuk menenangkan hati dengan mengontrol diri dan hawa nafsu. Sehingga puasa dapat menjadi media untuk menambah pahala baik yang berpuasa maupun tidak," ucap Ahmad Nurwakhid

Tag Daerah BNPT Napiter Deradikalisasi Direktur Deradikalisasi BNPT Wawasan Kebangsaan

Terkini