Mobil Patroli Tabrak Warga di Dompu, Diduga Dikemudikan Polisi Mabuk
Daerah

Sebuah rekaman video yang memperlihatkan aksi brutal sebuah mobil patroli milik kepolisian mendadak viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di wilayah Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan memunculkan gelombang kemarahan dari masyarakat.
Dalam video yang dibagikan akun @V3g3L, tampak jelas mobil patroli melaju dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya menabrak sebuah kios dan seorang pengendara sepeda motor.
Baca Juga: Endang Yustika Anak Siapa? Sosok Pengusaha 26 Tahun Viral Kena Pungli di KRB
Diduga kuat, pengemudi kendaraan tersebut merupakan anggota polisi yang tengah berada di bawah pengaruh alkohol. Akibat kehilangan kendali, mobil pun menghantam beberapa orang yang berada di lokasi kejadian.
Yang lebih mengejutkan, setelah insiden tragis itu terjadi, pengemudi mobil patroli tersebut disebut-sebut langsung kabur meninggalkan lokasi tanpa memberikan pertolongan kepada para korban.
“Mobil patrol polisi tabrak warga, diduga sopir oknum polisi dalam keadaan mabuk, kabur pula,” tulis akun @V3g3L dalam unggahannya.
Baca Juga: Diduga Lecehkan Anak Kandung, Aksi Oknum Polisi Ini Bikin Geger Dunia Maya
Kecaman dari Publik dan Penanganan Korban
Tangkapan layar mobil polisi nabrak warga (X)
Warga yang menjadi korban diketahui tengah bersantai di sekitar lokasi saat insiden tabrak lari itu terjadi. Beberapa orang mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Aksi tidak bertanggung jawab ini menuai kecaman dari banyak pihak, terutama dari warganet. Komentar seperti “Oknum lagi oknum lagi,” dilontarkan oleh akun @Pakkarti sebagai bentuk kekecewaan terhadap perilaku aparat yang seharusnya memberikan rasa aman bagi masyarakat, bukan justru membahayakan.
Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait identitas pelaku maupun langkah hukum yang akan diambil. Masyarakat berharap agar pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku, tanpa perlindungan institusional yang sering dikritik terjadi dalam kasus serupa.