Musisi Ramai-Ramai Tarik Lagu dari Spotify, Kenapa?
Lifestyle

Sejumlah musisi memutuskan menarik katalog musik mereka dari Spotify. Langkah ini diambil sebagai bentuk protes terhadap keterlibatan CEO sekaligus co-founder Spotify, Daniel Ek.
Pada Juni lalu, dilaporkan bahwa perusahaan investasi milik Ek, Prima Materia, memimpin putaran investasi baru dalam investasi teknologi senjata berbasis kecerdasan buatan (AI) pada perusahaan pertahanan Helsing.
Perusahaan ini menjual perangkat lunak yang menggunakan AI untuk membantu pengambilan keputusan militer, dan Ek disebut telah mengucurkan dana sebesar 600 juta Euro atau sekitar Rp961 miliar.
Baca Juga: New Years Hub, Fitur Baru Spotify untuk Rayakan Pergantian Tahun
Musisi asal Ontario, Sunnsetter, yang bernama asli Andrew McLeod, menjadi nama terbaru yang mengumumkan keluar dari Spotify.
McLeod juga menuding Daniel Ek menggunakan uang dari pelanggan yang seharusnya dibayarkan kepada artis, untuk berinvestasi pada teknologi yang memfasilitasi genosida dan mendukung rezim militer.
Baca Juga: Spotify Eror Serentak, Pengguna di Seluruh Dunia Mengeluh Tak Bisa Akses Musik
“Aku tidak tertarik mendukung platform yang hampir sendirian menghancurkan seluruh industri musik dan terikat langsung dengan teknologi AI militer,” tulisnya di Instagram.
Spotify. (Pexels)
Tiga hari sebelumnya, musisi Calgary Chad VanGaalen juga mengumumkan penghapusan musiknya dari Spotify. VanGaalen menyebut investasi Spotofy di “senjata perang AI, teknologi drone” sebagai alasan utama.
Musisi Toronto Simone Schmidt dari grup Fiver mengambil langkah serupa pada 10 Juli. Ia menyatakan Spotify membayar mereka paling rendah dibanding platform lain.
Fenomena ini juga terjadi di luar Kanada. Band Australia King Gizzard & the Lizard Wizard menarik hampir seluruh katalog mereka, termasuk 27 album studio, album live, dan kompilasi, dengan pesan tegas di Instagram.
Band Amerika Xiu Xiu pun mengumumkan rencana hengkang, menuduh Spotify menggunakan uang dari musik untuk berinvestasi di “AI war drones.”
Mereka menilai tindakan itu nyaris tak bisa dipahami, mengingat keuntungan yang didapat berasal dari “mencuri musik” lalu digunakan untuk membiayai senjata militer.
Band eksperimental Deerhoof menjadi salah satu yang pertama keluar pada akhir Juni. Deerhoof mengaku tak rugi menarik karya mereka dari Spotify karena pendapatan mereka lebih banyak dari tur. Selain itu, mereka tidak ingin musiknya dipakai untuk membunuh orang,