Netizen Serang Akun Promosi Wisata Religi ke Candi Borobudur Singgung Umrah dan Haji
Lifestyle

Media sosial diramaikan dengan video promosi wisata religi ke Candi Borobudur dan candi-candi lain di Nusantara. Video promosi tersebut dianggap menyinggung umat Islam karena menyinggung perjalanan umrah dan haji.
Video tersebut berawal dari akun TikTok @ngobrolsantaiindonesia (belakangan @nsi_incore) yang mempromosikan berwisata ke Candi Borobudur juga candi-candi lainya terutama di daerah Pulau Jawa. Dalam video disebutkan bahwa biaya perjalanan ke Candi Borobudur bisa hanya dengan Rp1 juta.
Dalam video disebutkan ada perjalanan religi agama lain yang bisa menghabiskan dana hingga puluhan juta. Bahkan, untuk perjalanan religi tersebut harus juga mengantre.
Baca Juga: Polemik Pemasangan Lift Kursi di Tangga Candi Borobudur, Ini Tanggapan Forum Buddhis
Menyinggung Islam
Potongan video promosi Candi Borobudur. (TikTok)Video promosi dengan latar gambar Borobudur tersebut tersebut dianggap menyinggung agama Islam. Di mana disebutkan juga dalam narasi kata "umrah", tanah suci yang dianggap merujuk ke ibadah umat Islam umrah dan haji, dan "antrean" ziarah yang memang terjadi ketika beribadah haji.
"Kebudayaan kita tidak kurang tanah suci. Leluhur kita udah warisakan tanah suci. Biaya wisata religi terjangkau," demikian salah satu potongan narasi dalam video.
Baca Juga: Netizen Kecam Pemasangan Eskalator di Atas Candi Borobudur, untuk Kunjungan Presiden Prabowo?
"Orang-orang mah mau ke tanah suci kudu bayar puluhan juta, kadang sampai antre. Kita mah modal Rp1 juta udah bolak-balik," katanya.
Narasi itu juga menyebut umrah ke Pringgodani, Gunung Lawu, Candi Ceto, Candi Sukuh, Candi Borobudur sebagai tanah suci para leluhur.
Video tersebut menuai kontroversi karena dianggap mengganggu toleransi yang telah terbangun. Promosi wisata religi suatu agama tidak mesti membandingkan atau menyinggung kepercayaan agama lain.
Belakangan pihak bersangkutan mengunggah video permintaan maaf terkait kegaduhan video promosi tersebut. Dalam video yang belakangan dibagikan, video promosi yang menuai kontroversi itu dibuat dengan teknologi AI.
Akun Pengunggah Diserang Netizen
Potongan video promosi Candi Borobudur. (TikTok)Akun bersangkutan belakangan melakukan permintaan maaf atas video AI yang menghebohkan dan dianggap menyinggung agama Islam. Video tersebut juga telah dihapus dari akun tersut.
"Ya lagian pake istilah ziarah aja yang sesuai bahasa leluhur kita kalo pengen narik orang ziarah, ngapain coba pake istilah umroh yang jelas itu istilah salah satu agama bukan istilah nenek moyang kita, emang niatnya mau nyindir orang umroh berarti bukan orang ziarah," kata @tarmizi0
"Coba punya pikiran lebih cerdas dan terbuka. Apakah selama ini umat muslim tidak membantu mengurus candi, memelihara, melindungi? Coba bicara jujur, jangan gunakan pikiran sempit untuk membuat opini," komentar @mikir752.
"Daripada dibilang jiplak, mending pakai istilah napak tilas sowan leluhur budaya adi luhur. Lebih idealis, rahayu, rahayu," kata @bushbush841.
Namun ada juga yang tetap mendukung video promosi tersebut. Sebagian netizen menilai tidak ada yang salah dalam video promosi tersebut sehingga tidak perlu meminta maaf.
"Kalian tidak salah. Cuma merekalah kurang kerjaan dan tidak berwawasan dalam mengartikan kata (bahasa), menurut kaum yang tidak pernah menghargai leluhur sendiri dan memilih leluhur orang lain pasti gaduh denger kata umroh," kata @sambung_roso2.
"Jangan pernah takut, untuk menghidupkan budaya nusantara. Sebelum mereka datang budaya nusantara sudah lebih dulu ada," kata @user2471511283570.