'Nyambei' Rejang Lebong Diakui Nasional jadi Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Nyambei, kesenian sastra lisan khas masyarakat Kabupaten Rejang Lebong kini telah diakui secara nasional. Nyambei ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Kementerian Kebudayaan. Bupati Rejang Lebong, HM Fikri Thobari SE., M.Ap bersyukur atas penetapan Nyambei sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian.
Bupati menyebut hal ini sekaligus menjadi pengakuan nasional terhadap Nyambei, yang menjadi salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Kabupaten Rejang Lebong. "Penetapan Nyambei sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh Kementerian Kebudayaan. Tentu ini sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Rejang Lebong," ujar Bupati.
Baca Juga: VIR Diisukan Bodong, Polisi di Rejang Lebong Ungkap Hal Ini
Menurut Bupati Fikri, mendapat pengakuan secara nasional tidaklah mudah. Karena ini melalui hasil kerja keras panjang dan proses yang ketat oleh tim ahli warisan budaya nasional. "Karena penetapan ini tidak datang begitu saja, maka sudah barang tentu ini menjadi semangat baru masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan budaya daerah," kata Bupati.
Bupati Dorong Karya Budaya yang Lain juga Diakui Nasional
Nyambei asal Rejang Lebong ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Baca Juga: Sampai 7 Desember 2025! Pemkab Rejang Lebong Buka Donasi Demi Dukung Percepatan Pemulihan Korban Bencana
Sementara itu, Bupati menegaskan jika Pemkab Rejang Lebong terus komitmen mendorong pendataan, perlindungan dan juga pengusulan karya budaya lain. Hal ini kata Bupati, agar budaya lain yang ada di Kabupaten Rejang Lebong juga mendapat pengakuan nasional serupa seperti Nyambei baru-baru ini. "Jangan berhenti sampai sini, maka kami mendorong budaya lain juga dapat pengakuan nasional," ungkap Bupati. Nyambei Bakal Masuk ke Kurikulum Muatan Lokal
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rejang Lebong, Zakaria Effendi
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Zakaria Effendi, M.Pd mengatakan bahwa Nyambei yang telah diakui Nasional akan masuk dalam kurikulum muatan lokal sekolah. Hal ini, kata Zakaria agar tradisi Nyambei tetap hidup dan berkembang ditengah masyarakat.
"Kami sudah instruksikan ke sekolah-sekolah untuk mengenalkan Nyambei ini mulai dari jenjang SD. Tujuannya tidak lain, agar generasi muda memahami dan mewarisi tradisi leluhur mereka," katanya.
Tidak hanya itu, Zakaria berharap ke depan ada lomba tentang tradisi Nyambei sebagai salah satu bentuk melestarikan sastra lisan dari Rejang Lebong itu.
"Dengan cara ini, kami budaya Nyambei bisa dikenal secara luas dan tidak termakan zaman," tutupnya.