Pabrik Gula 'Saksi Bisu' Kejayaan Industri Gula Indonesia Terbesar Dunia

Lifestyle

Senin, 07 April 2025 | 18:16 WIB
Pabrik Gula 'Saksi Bisu' Kejayaan Industri Gula Indonesia Terbesar Dunia
Film Horor Pabrik Gula 'Saksi Bisu'Kejayaan Industri Gula Indonesia terbesar di dunia. [Instagram]

Belakangan ini film horor Pabrik Gula ramai dibicarakan warganet di media sosial.

rb-1

Film yang tayang di bioskop tanah air saat lebaran mengambil lokasi syuting di dua tempat, satu di antaranya yakni Pabrik Gula Gondang Winangoen di Klaten, Jawa Tengah.

Siapa sangka, lokasi syuting film horor ini pernah menjadi 'saksi bisu' majunya industri gula Indonesia di masa lalu.

Baca Juga: 5 Saksi Bisu Dahsyatnya Tsunami Aceh 2004, Ada yang Dijadikan Tempat Wisata

rb-3

Dilansir dari sejumlah laman, Pabrik Gula Gondang Winangoen telah menghentikan produksinya sejak 2017.

Menurut sejarah, Pabrik Gula Gondang Winangoen didirikan pada tahun 1860, di masa penjajahan Belanda.

Pabrik Gula Gondang Winangoen, di Klaten Jawa Tengah saksi bisu kejayaan industri gula Indonesia terbesar di dunia. [instagram]

Pabrik ini merupakan bagian dari industri gula yang berada di bawah Perusahaan Klattensche Cultuur Maatschappij, sebuah anak perusahaan swasta dari Den Haag, Belanda, yang bergerak di bidang industri serta eksploitasi budidaya tanaman ekspor.

Baca Juga: Film Pabrik Gula Tembus 203 Ribu Penonton Penayangan Hari Pertama, Disusul Qodrat 2

Pabrik ini mengelola tebu yang berasal dari perkebunan-perkebunan di desa-desa sekitar, dan perkebunan tebu yang lokasinya berada tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Srowot, Klaten.

Perusahaan tersebut juga mengelola delapan pabrik gula terkenal di Jawa, di antaranya adalah Sugar Estate Poendoeng di Yogyakarta, Sugar Estate Gondang Winangoen di Surakarta, Sugar Estates Delanggoe di Surakarta, Sugar Estate Mojo di Sragen, Sugar Estate Kedung Banteng di Surakarta, serta Sugar Estates Tanjong Modjo di Kudus.

Pada pertengahan abad ke-18, Jawa menjadi salah satu pemasok gula terbesar di dunia.

Oleh karena itu, pada masa kejayaannya, pabrik ini memberikan penghidupan yang baik bagi para pekerjanya dengan gaji dan fasilitas yang memadai.

Petani tebu juga menikmati penghasilan yang baik dari hasil penjualan tebu mereka ke pabrik gula.

Pada masa kejayaannya juga, pabrik gula ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung.

Selain bangunan pabrik, terdapat garasi, kantor pabrik, rumah administratur dan pimpinan pabrik, perumahan pegawai, gedung societet, tempat penimbunan ampas gilingan, timbangan tebu, bengkel angkutan, balai kesehatan, sarana ibadah, hingga sekolah.

Fasilitas transportasi juga dibangun dengan lengkap, mulai dari rel, lori, lokomotif, hingga bengkel untuk memperbaiki fasilitas angkutan yang rusak, agar tidak menghambat kelancaran aktivitas pabrik.

Pabrik ini kemudian dinasionalisasi pada tanggal 28 Desember 1957. Hasil manis dari Pabrik Gula Gondang Winangoen bahkan masih bisa dirasakan hingga tahun 1970-an.

Pada tahun 1960-an, pabrik ini berganti nama menjadi Pabrik Gula Gondang Baru.

Pabrik Gula Gondang Winangoen saksi bisu kejayaan industri gula Indonesia terbesar di dunia. [instagram]

Namun, seiring dengan meredupnya kejayaan industri gula, pada 11 September 1982 didirikan Museum Gula Jawa Tengah di kompleks pabrik ini.

Museum itu memanfaatkan salah satu bangunan bekas rumah kolonial sebagai tempatnya.

Pembangunan Museum Gula Jawa Tengah ini diprakarsai oleh H. Soepardjo Roestam, Gubernur Jawa Tengah saat itu, dengan dukungan dari Ur. Waryatmo, Direktur Utama PTP XV-XVI (Persero).

Pada tahun 2017, Pabrik Gula Gondang Baru akhirnya berhenti beroperasi karena kalah bersaing dengan pabrik gula milik swasta.

Pabrik tersebut kini menjadi kawasan agrowisata yang berbasis edukasi dan rekreasi.

Sebelum operasionalnya dihentikan, pengunjung masih bisa menyaksikan proses pembuatan gula secara langsung menggunakan mesin yang masih berfungsi.

Meskipun demikian, masyarakat tetap dapat mengunjungi Agrowisata Gondang Winangoen, yang tidak hanya menceritakan sejarah kejayaan gula di Indonesia, tetapi juga menawarkan berbagai fasilitas rekreasi yang menyenangkan.

Pada arus mudik Lebaran, lokasi ini juga sering dijadikan rest area bagi para pengguna jalan yang ingin beristirahat sejenak di tengah perjalanan.

Tag Saksi Bisu terbesar di dunia Pabrik Gula Industri Gula Indonesia

Terkini