Pemerintah Jepang Respon #KaburAjaDulu, Buka 820 Ribu Posisi untuk Pekerja Asing
Traveling

Pada perayaan Ulang Tahun Kaisar Jepang di Hotel St. Regis, Jakarta, Kamis lalu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menanggapi tren #KaburAjaDulu yang tengah viral di media sosial Indonesia.
Tagar ini mencerminkan keinginan sejumlah warga Indonesia untuk mencari peluang kerja dan pendidikan di luar negeri.
Masaki Yasushi menyatakan bahwa Pemerintah Jepang menyambut baik kedatangan tenaga kerja asing yang terampil, khususnya dari Indonesia.
Baca Juga: Honda Bakal Bangun Pabrik untuk Produksi Sistem Fuel Cell, Mulai Beroperasi 2028
Ia menekankan bahwa masyarakat Jepang sangat menghargai pekerja asal Indonesia yang dikenal sebagai pekerja keras di berbagai sektor, seperti layanan medis, manufaktur, pertanian, perikanan, dan jasa.
Selain itu, meskipun terdapat perbedaan budaya, terutama dalam hal agama, masyarakat Jepang memahami dan menghormati keyakinan Islam yang dianut oleh banyak warga Indonesia.
Masaki juga menyoroti pentingnya penguasaan bahasa Jepang bagi pekerja asing. Meskipun demikian, ia mencatat bahwa banyak universitas di Jepang telah mulai menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Baca Juga: Libas Wakil Jepang, Tunggal Putri China Masuk Semifinal Indonesia Open 2022
Sehingga memudahkan bagi para pelajar Indonesia untuk dapat melanjutkan studi meskipun belum fasih berbahasa Jepang.
Saat ini, Jepang menghadapi tantangan demografis dengan kebutuhan tenaga kerja yang meningkat.
Pada Januari lalu, pemerintah Jepang mengumumkan rencana untuk membuka hingga 820 ribu lowongan bagi tenaga kerja asing dalam periode 2024 hingga 2029.
Jumlah tenaga kerja Indonesia di Jepang telah meningkat hampir tiga kali lipat sejak 2018, mencapai 121.507 orang.
Peningkatan ini sebagian besar dipicu oleh upah yang lebih tinggi di Jepang, sekitar Rp18,7 juta per bulan.
Tren #KaburAjaDulu di media sosial mencerminkan aspirasi warga Indonesia untuk mencari peluang yang lebih baik di luar negeri, baik dalam bidang pendidikan maupun karier.
Masaki menekankan bahwa pemerintah Jepang membuka 820 ribu posisi untuk pekerja asing dari tahun2024 hingga 2029.